Wabup Tarsono Senang Program Kelana Nusantara Digelar di Majalengka, Ini Alasannya

DEPOSTJABAR.COM (MAJALENGKA).- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) mendaulat Kabupaten Majalengka untuk menyelennggarakan sebuah program “Kelana Nusantara” yang bertajuk “Mempercepat Laju Pariwisata Majalengka dengan Ekonomi Kreatif”, di Samoja Cafe Majalengka, Rabu (25/10/2023).

Program Nusantara Kelana yang dihadiri Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Heriyanto, merupakan salah satu program aktivitasi pengembangan Kabupaten/Kota Kreatif di Indonesia, 

 Heriyanto dalam sambutannya menyampaikan, agenda “Kelana Nusantara” merupakan suatu bentuk kebijakan dari Kemenparekraf sebagai salah satu program aktivitasi dari strategi pengembangan Kabupaten/Kota Kreatif di Indonesia, dengan adanya program ini, bagaimana caranya Kabupaten Majalengka lebih mengembangkan potensi ekonomi kreatif, yang sejatinya sudah tumbuh dan berkembang dengan baik.

“Itu akan terus berkembang dengan memainkan peranan penting. Bukan saja di level daerah namun berkontribusi di tingkat Nasional bahkan di tingkat Internasional,” kata Heriyanto.

Masih dikatakannya, kegiatan Kelana Nusantara dihelat di Majalengka bukan tanpa alasan, dimana Kabupaten Majalengka merupakan Kabupaten yang pertumbuhan ekonomi kreatifnya tumbuh dan berkembang dengan sangat baik.

Salah satu bukti komitmen pengembangan ekonomi kreatif itu tumbuh dari masyarakat tanpa intervensi secara khusus dari pemerintah. Hal lainnya kabupaten Majalengka telah masuk sebagai salah satu bagian dari ekosistem Kabupaten/Kota Kreatif di Indonesia yang dimulai dari tahun 2018.

Hingga saat ini, lanjutnya,  Majalengka telah ditetapkan sebagai Kabupaten/Kota Kreatif skala Nasional maka dari sekian fakta itu Kemenparekraf memastikan bahwa ekonomi kreatif merupakan subsektor unggulan di Kab.Majalengka yang bisa menjadi faktor penting dalam pengembangan Pariwisata di Kab.Majalengka.

“Kelana Nusantara merupakan ajang serap aspirasi dari para pelaku ekonomi kreatif, forum ini dijadikan sebagai wadah menampung aspirasi dari bawah atau dikenal dengan istilah bottom up untuk nantinya dijadikan bahan masukan dan juga evaluasi untuk pembangunan kedepannya, berbeda dengan program aktivitasi pengembangan ekonomi kreatif lainnya seperti Kata Kreatif Indonesia dengan program yang pola nya Top Down,” ujar nya.

“Kedepannya  Kemenparekraf sebagai vokal point program Kabupaten/Kota kreatif akan berkomitmen untuk memberikan penguatan dan pendampingan agar eksistensi ekonomi kreatif di Kabupaten Majalengka lebih dapat berperan dan lebih eksis di forum internasional,” ucap Heriyanto.

Kehormatan

Sementara itu dalam keterangannya, Wakil Bupati  (Wabup) Majalengka,Tarsono D Mardiana, menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan Kelana Nusantara yang digelar di Majalengka. Pihaknya menyebut bahwa merupakan suatu kehormatan bagi Kabupaten Majalengka dapat dijadikan tempat untuk menggelar kegiatan atau program “Kelana Nusantara”, dimana program tersebut merupakan salah satu program unggulan dari Kemenparekraf.

Hal tersebut juga dipandang sebagai bentuk perhatian lebih dari Pemerintah Pusat dalam hal ini Kemenparekraf agar Majalengka dapat lebih dikenal luas, dengan seiring akan beroperasional penuhnya Bandara Kertajati per tanggal 29 Oktober mendatang,

Untuk itu Pemerintah Kabupaten Majalengka beserta masyarakatnya harus menyiapkan diri terlebih juga para pelaku Ekonomi Kreatif di Majalengka harua siap menyongsong hal tersebut guna memajukan pariwisata di Majalengka.

“Kabupaten Majalengka harus dipastikan sebagai kota tujuan wisata maupun berbisnis atau investasi, sebab tanpa hal tersebut Majalengka akan tertinggal. Dengan kemajuan ekonomi kreatif di Kabipaten Majalengka memungkinkan akan membuka pangsa pasar perdagangan yang lebih luas bahkan sampai level mancanegara, hal tersebut tentunya harus menjadi peluang bagi para Pelaku Ekonomi Kreatif di Kabupaten Majalengka,”tandas Wabup Tarsono.

Masih dikatakan Wabup, masyarakat Majalengka dituntut harus mampu produktif, masyarakat yang dapat membuat segala hal, dengan masyarakatnya yang produktif dengan apa yang dihasilkan atau diproduksinya berkualitas maka dipastikan produk tersebut harus dapat dijual atau dipasarkan ke wilayah lain.

“Oleh karena itu dengan hadirnya para pelaku ekonomi kreatif ini nantinya sebagai pelaku utamanya, dimulai dari sebuah komunitas yang telah menjalin hubungan dengan berbagai komunitas lainnya di berbagai wilayah bahkan hingga Mancanegara, untuk itu kita harus sambut peluang ini dengan baik artinya dengan kata lain strateginya harus menyerang tidak difensif, Pelaku Ekonomi Kreatif harus mampu membuktikan bahwa segala potensi Majalengka ada dan Majalengka bisa, Majalengka punya dan apapun ada di Majalengka,” pungkasnya.(ast)