DEPOSTJABAR.COM, (BANDUNG).- Wakil Gubernur Jabar Erwan Setiawan sindir Sekda Herman Suryatman yang dinilainya tidak pernah mengantor ke Gedung Sate dan Ikut Rapat Paripurna.
Sindiran itu disampaikan anak sulung pasangan Umuh Muchtar dan Hj Pipin Muchtar pada rapat paripurna dengan agenda pandangan fraksi terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Pertanggungjawaban APBD Tahun Anggaran 2024, di Gedung DPRD Jabar, Kamis 19 Juni 2025.
Saat itu, anggota DPRD Jabar dari fraksi PDIP, Pipik Taufik Ismail menanyakan soal utang Provinsi Jawa Barat kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sekitar Rp 300 miliar.
“Ini kasusnya di 2024, maka kami fraksi PDIP ingin meminta ketua TAPD untuk memberi penjelasan terkait permasalahan utang BPJS Rp 300 miliar. Ini jadi permasalahan tata kelola keuangan di Jabar, karena mengganggu permasalahan keuangan BPJS di beberapa daerah di Jabar,” ujar Pipik.
Pertanyaan Pipik kemudian ditanggapi Wakil Ketua DPRD Jabar, MQ Iswara sekaligus pimpinan sidang.
Iswara mengatakan jika utang tersebut akan direalisasikan di perubahan anggaran tahun ini.
“Nanti kita akan minta untuk menjawab. Pak Wagub ada tambahan,” tanya Iswara.
Erwan Setiawan kemudian menyampaikan jika penyampaian jawaban pelaksanaan APBD 2024 akan disampaikan oleh Sekda Jabar.
“Karena saya dengan Gubernur tahun 2024 belum menjabat, supaya lebih real, tadi yang disampaikan oleh yang terhormat juga dari fraksi PDIP,” ujar Erwan.
Erwan kemudian meminta anggota DPRD agar sekalian menanyakan ke mana saja Sekda. Sebab, menurutnya selama Paripurna Sekda dianggap tidak pernah hadir.
“Dan juga sekalian tanyakeun (tanyain), “kamana wae (kemana saja) Sekda?”. Selama saya paripurna mewakili Pak Gubernur, belum pernah saudara Sekda hadir dan sekarang pun di kantor gak pernah ada, coba tanyakan yang terhormat anggota DRPD, terima kasih,” katanya.
Pernyataan Erwan tersebut, kemudian ditanggapi lagi oleh Iswara yang menyebut jika Gubernur, Wakil Gubernur, dan Sekda merupakan bagian dari integral yang tidak terpisahkan dari eksekutif.
“Yang dibacakan nanti hasil pembahasan bersama, jadi kita akan menerima nanti apakah Gubernur yang menjawab, apakah pak Sekda dan masalah yang disampaikan Wakil Gubernur tadi biarlah itu menjadi masalah internal di eksekutif, kita jaga rumah kita masing-masing saja,” ujar Iswara.
Sementara itu, Sekda Jabar Herman Suryatman mengatakan, sejak awal, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi memerintahkan agar seluruh birokrasi dituntut untuk bekerja ekstra dan rajin turun ke lapangan.
“Semua hari-hari kerja, semua jam jam kerja. Makanya kan teman-teman sekarang taglinenya “Sabubukna” dalam tanda kutip,” ujar Herman.
“Sabubukna” yang dimaksud Sekda adalah bekerja totalitas alias tidak asal-asalan.
“Tentu kita lakukan mitigasi, kita lakukan apa namanya, antisipasi, jangan sampai brengbeng (lari) tapi tanpa ada perhitungan kan konyol namanya. Ini spirit yang sedang kita pacu,” katanya. (Ries)