Ketum PSSI Didesak Mundur, STY Tulis Kalimat Menohok, Penjelasannya Ini

DEPOSTJABAR.COM (BANDUNG).- Jika Ketua Umum PSSI harus bertanggung jawab atas semua yang terjadi dan mengundurkan diri. Maka saya pun harus mengundurkan diri, juga.

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong (STY) sematkan kalimat menohok sebagaimana tersebut di atas untuk menjawab desakan mundur terhadap Ketum PSSI Mochamad Iriawan.

Kalimat itu dituliskan STY panggilan akrab untuk Shin Tae-yong di akun instagram pribadinya, Rabu 12 Oktober 2022 Foto yang diunggahnya untuk memperkuat tulisan itu adalah foto dirinya saat ziarahi kuburan karangan bunga di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang.

Sebagaimana diketahui, Ketum PSSI Mochamad Iriawan terus didesak mundur pasca tragedi kanjuruhan yang telah mengakibatkan 131 nyawa melayang. Bahkan sudah ada dua petisi yang digelontarkan dua elemen masyarakat.

Petisi pertama berjudul ‘Tragedi Kanjuruhan, Desak Ketua Umum dan Pengurus PSSI Mengundurkan Diri’ yang digagas oleh Perhimpunan Jurnalis Rakyat (Pijar).

Sementara itu, petisi kedua berjudul ‘Ketua Umum PSSI dan Direktur PT LIB Harus Mundur’ yang diprakarsai praktisi Indonesia Corruption Watch (ICW), Emerson Yuntho.

Pertama-tama saya ingin mengucapkan turut berduka cita atas tragedi Kanjuruhan Malang. Saya juga seorang suami, dari istri dan seorang bapak dari 2 anak. Saya ingin memberikan dukungan penuh kepada para korban, dan keluarga korban.

Saya ingin memberikan harapan kepada semua orang Indonesia yang tersakiti karena tragedi kala ini, walaupun dukungan saya tidak dapat menjadi kekuatan yang besar bagi keluarga korban. Cara saya untuk memberikan harapan adalah memberikan hasil baik dengan berprestasi di sepakbola yang masyarakat suka.

Seorang yang sangat mencintai sepakbola Indonesia dengan kesungguhan hati dan memberikan dukungan penuh dari belakang, agar sepakbola dapat berkembang adalah Ketua Umum PSSI.

Menurut saya, jika Ketua Umum PSSI harus bertanggungjawab atas semua yang terjadi, dan mengundurkan diri, maka saya pun harus mengundurkan diri.

Karena saya pikir jika terdapat kesalahan dari rekan kerja yang bekerja bersama sebagai 1 tim, maka saya pun juga memiliki kesalahan yang sama. Kita adalah 1 tim.

Sepakbola tidak bisa sukses jika hanya performa 11 pemain inti saja yang bagus, bukan juga hanya staf pelatih saya yang bagus. Kita bisa mencapai kesuksesan ketika semuanya menjadi satu tim, mulai dari pemain inti, pemain cadangan, staf pelatih, official, semua karyawan federasi termasuk Ketua Umum.

Itulah filosofi sepakbola saya. Sepakbola adalah salah satu olahraga yang tidak akan bisa menang dengan hanya 1 orang saja yang bagus kinerja kerjanya.

Saya dengan masyarakat Indonesia, dapat mengembangkan sepakbola Indonesia bersama setelah saya datang ke Indonesia pada tahun 2020. Ini adalah prestasi atau hasil yang dibuat oleh para pemain, fans dan Ketua Umum PSSI yang memilih saya.

Sangat disayangkan nyatanya, semua tanggungjawab dialihkan kepada Ketua Umum. Beliau telah mengembangkan sepakbola Indonesia secara keseluruhan. Pasti bisa juga mengatasi keadaan ini dengan baik. Saya pun akan berusaha lebih keras agar sepakbola Indonesia lebih maju lagi.

Sebagai penutup, sekali lagi saya ingin mengucapkan bahwa saya ingin memberikan dukungan penuh kepada para korban, keluarga korban, dan seluruh masyarakat Indonesia. (Aris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *