DEPOSJABAR.COM (JAKARTA),- Bupati Bandung H.M.Dadang Supriatna melaksanakan audensi dengan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Bakti Kominfo) di Jakarta, Selasa (22/11/22).
Pada audensi tersebut, Bupati Bandung didampingi Asisten Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Kab. Bandung, H. Marlan, Sekretaris Diskominfo Kab. Bandung, Cecep Hendrawan diterima langsung oleh Direktur Sumber Daya dan Administrasi Bakti Kominfo, Danny Januar Ismawan.
Bupati Bandung diwakili Sekretaris Diskominfo Cecep Hendrawan mengatakan, pelaksanaan audensi dengan Bakti Kominfo ini dalam upaya untuk menuntaskan blank spot di Kab Bandung pada 2023 mendatang.
“Kita ingin di Kabupaten Bandung terhindar dari blank spot. Dengan harapan masyarakat Kabupaten Bandung melek digital dan tidak ada blank spot jaringan internet,” kata Cecep Hendrawan, usai audensi.
Cecep mengungkapkan, Hal-hal yang pokok dalam pelaksanaan audensi itu adalah membicarakan tentang target RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Kabupaten Bandung dalam rangka mengentaskan ketidakadaan akses jaringan internet. “Menuntaskan ketersediaan internet di Kabupaten Bandung seutuhnya,” kata Cecep.
Karena saat ini, imbuh Cecep, di Kabupaten Bandung masih terdapat lebih dari 60 sampai 70 kawasan blank spot jaringan internet di sejumlah desa. “Totalnya Pak Bupati nengusulkan ajuan yang terbaru diawal tahun untuk 60 kawasan dan sekarang kita akan manfaatkan pengabdian atau layanan dari Bhakti Kominfo ini untuk layanan 3 T (terluar, terjauh dan terpencil),” kata Cecep.
Menurut Cecep di kawasan blank spot, penggunaan jaringan internet masih relatif sedikit sehingga kurang efektif dalam pemanfaatan publiknya. Melalui Bakti Kominfo diharapkan ada alokasi untuk kawasan-kawasan di Jawa Barat khususnya, yang belum memiliki jaringan layanan internet dan diprioritaskan untuk kawasan 3T di kawasan Kabupaten Bandung yang memang masih blank spot dan jauh dari keterjangkauan stasiun komersial, tuturnya.
Untuk tahun ini, kata Cecep, pihaknya telah mengajukan melalui aplikasi PASTI sebanyak 371 titik koordinat. “Ini mudah-mudahan nanti akan disurvei oleh Bakti Kominfo dan disesuaikan dengan kriteria-kriteria yang dimiliki oleh Bakti itu sendiri. Apakah layak atau tidak, apakah ini berdekatan dengan stasiun komersial atau tidak,” katanya.
Cecep menyebutkan masih ada kawasan yang berdekatan dengan akses jaringan komersial . “Kalau disitu ada Telkomsel bisa lebih besar, dan Indosat bisa lebih besar, ya masyarakat nanti akan lebih memilih ke yang komersial,” katanya.
Karena, menurutnya, dari Bakti ini betul-betul untuk layanan emergency. “Layanan Bakti harus betul-betul bagi kawasan yang memang parah, tidak memiliki akses internet sama sekali,” katanya.
Ia mengungkapkan langkah-langkah dari Pemkab Bandung untuk menuntaskan kawasan blank spot internet saat ini adalah dengan cara memberikan sambungan penguat sinyal. Seperti di Kecamatan Cimaung, selain di Desa Ciporeat, Desa Cipanjalu dan beberapa kawasan yang sudah digarap oleh Pemkab Bandung.
“Kita ambil dari stasiun komersial terdekat, dan disebarkan di kawasan blank spot,” katanya.(Ali)