Waktu Pelaksanaan Itikaf
Sebenarnya umat Muslim dianjurkan untuk melaksanakan itikaf setiap waktu selama bulan Ramadan. Namun, utamanya kebanyakan umat Muslim melaksanakan itikaf di 10 hari terakhir bulan Ramadhan.
Dalam Hadis Riwayat Muslim disebutkan:
“Bahwa Nabi saw melakukan itikaf pada hari kesepuluh terakhir dari bulan Ramadhan, (beliau melakukannya) sejak datang di Madinah sampai beliau wafat, kemudian istri-istri beliau melakukan itikaf setelah beliau wafat.” [HR. Muslim].
Sedangkan, lama itikaf bisa 1 hingga 3 jam dengan melaksanakan ibadah-ibadah tertentu dan boleh dilaksanakan dalam waktu sehari semalam (24 jam).
Tata Cara Itikaf
1. Niat itikaf:
Nawaitu an aktakifafiiihadzal masjidillillahita’aaalaa.
Artinya: “Aku berniat i’tikaf di masjid ini karena Allah.”
2. Berdiam diri di masjid minimal selama tumaninah shalat.
3. Dilaksanakan di masjid yang biasa digunakan sebagai tempat shalat berjamaah.
Syarat Itikaf
Dikutip melalui islam.nu.or.id, syarat sah seseorang agar dapat melaksanakan itikaf, yaitu:
– Beragama Islam
– Sudah baligh (dewasa), baik laki-laki maupun perempuan
– Berakal sehat
– Bebas dari hadas besar.
Amalan Itikaf
Berikut merupakan amalan ibadah untuk dilaksanakan selama itikaf yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW:
– Membaca dan tadarus Al-Quran.
– Melakukan shalat-shalat sunnah, seperti salat itikaf, shalat sunnah Rawatib, shalat witir, dan lain sebagainya.
– Berdzikir dan berdoa.
Demikian informasi mengenai Ibadah Itikaf di 10 hari terakhir Ramadhan. (RA)