Waktu Pelaksanaan, Syarat, dan Niat Itikaf pada 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan

DEPOSTJABAR.COM,- Bulan suci Ramadhan menjadi bulan yang sangat dirindukan umat muslim.

Selain melaksanakan rukun Islam ketiga yakni puasa, umat Muslim juga berlomba-lomba meningkatkan amalan dan pahala melalui ibadah lainnya.

Di 10 hari terakhir bulan Ramadhan, umat Muslim disunnahkan melakukan amalan ibadah itikaf.

Salah satu keutamaan beritikaf di 10 hari terakhir bulan Ramadhan yakni sebagai salah satu upaya untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar. Lalu apa pengertian dari itikaf?

Pengertian Itikaf

Dikutip Depostjaba.com melalui laman muhammadiyah.or.id, itikaf memiliki arti berdiam diri dan menetap dalam sesuatu.

Pengertian itikaf sendiri diperdebatkan oleh kalangan ulama. Menurut ulama Hanafi, itikaf merupakan aktivitas berdiam diri di masjid.

Sedangkan menurut ulama Syafii, itikaf adalah berdiam diri di masjid untuk melaksanakan ibadah tertentu. Hal tersebut dijelaskan dalam Surat Al Baqarah ayat 187, dengan arti sebagai berikut:

“Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka.

Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu.

Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar.

Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beritikaf dalam masjid.

Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.” (QS Al Baqarah: 187)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *