Indonesia Hanya Meloloskan Bagas/Fikri di Final Thailand Open 2023

DEPOSTJABAR.COM, (BANDUNG).- Asa Indonesia di Thailand Open 2023 masih terjaga, karena Pasangan ganda putra, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana bisa tembus ke babak final.

Sementara pasangan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo gagal melaju ke final Thailand Open 2023. All Indonesia tak terwujud.

Pasangan berjuluk Minions itu takluk melawan wakil Cina unggulan ketiga, Liang Wei Keng / Wang Chang, Sabtu.

Marcus / Kevin yang kalah di game pertama dengan skor 21-13, berusaha memenangkan game kedua agar bisa memaksakan rubber game.

Namun, pasangan Cina itu mampu menyudahi pertandingan dengan memenangi game kedua, 21-19. Duel berlangsung selama 32 menit.

Pasangan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo gagal melaju ke final Thailand Open 2023, (foto:laman pbsi)

Kalahkan Korea

Sementara itu, juara All England 2022 masuk final setelah mengalahkan unggulan kelima Korea Selatan, Choi Sol-gyu/Kim Won-ho.

Fikri/Bagas menang atas Choi/Kim dengan skor 22-20, 13-21 dan 21-16. Laga berlangsung di Indoor Stadium Huamark, Bangkok, Sabtu 3 Juni 2023.

“Alhamdulillah senang banget bisa kembali ke laga final, naik ke podium lagi untuk kedua kalinya tahun ini di nomor perorangan. Ini menjadi motivasi kami untuk menjadi lebih baik lagi ke depan,” kata Bagas dilansir dari PBSI.

Sebelumnya, Fikri/Bagas menembus final Orleans Masters 2023 pada April. Namun, mereka harus mengaku keunggulan Chen Bo Yang/Liu, 19-21-17-21.

“Pada gim kedua, kami sempat kaget dengan kondisi lapangannya. Kami susah sekali mengontrolnya,” aku Bagas.

Choi/Kim banyak membuat kesalahan sendiri sehingga membantu Bagas/Fikri untuk memimpin pada awal gim kedua dengan skor 4-2.

Namun, kesempatan pindah servis bagi Choi/Kim karena smes Fikri yang mengenai bibir net mengubah keadaan.

Selanjutnya, anda putra peringkat 10 dunia itu menekan Bagas/Fikri hingga berbalik unggul pada 5-4 dan melebarkannya hingga 7-4.

Bagas/Fikri belum dapat benar-benar merespons sampai mereka masih tertinggal saat paruh gim dengan skor 7-11.

Poin Bagas/Fikri masih belum bertambah lagi sampai Choi/Kim mencetak tiga poin lagi setelah break interval. Skor sementara 7-14.

Bagas/Fikri akhirnya dipaksa bermain hingga tiga gim setelah lawan merebut gim kedua dengan skor meyakinkan 21-13.

Gim ketiga tidak dimulai dengan ideal bagi Bagas/Fikri setelah serangan yang terburu-buru membuat mereka tertinggal 0-3.

Bagas/Fikri merespons dengan baik untuk menyamakan angka.

Permainan mereka lebih solid bahkan ketika Bagas dipaksa bertahan sendiri karena Fikri harus mengganti raket.

Benteng mereka tak tertembus dan justru lawan yang membuat kesalahan sehingga skor menjadi sama kuat 3-3.

Dicecar lawan membuat Bagas/Fikri kembali tertinggal. Akan tetapi, mereka dapat menyamakan sampai akhirnya berbalik unggul di 7-6.

Pertandingan masih berjalan sengit. Kedua pasangan bergantian mencetak angka. Reli panjang nan seru pun terjadi saat skor 9-9.

Sayangnya, sambaran Kim Won-ho menyengat Bagas hingga bola keluar. Kehilangan poin di reli berikutnya, BaKri tertinggal 9-11 saat interval.

Bagas/Fikri langsung menyamakan kedudukan lagi pada 11-11. Dua kesalahan lawan dalam pengembalian servis membuat mereka berbalik unggul 13-11.

Kepercayaan diri Bagas/Fikri meningkat. Serangan mereka kian intens sementara Choi/Kim hanya bisa mengikuti tempo wakil Indonesia ini.

Selisih skor terus melebar. Match point didapat Bagas/Fikri pertama kali di 20-15 setelah bola silang Kim Won-ho gagal menyeberang.

“Bangga luar biasa akhirnya kami bisa membuktikan bahwa kami masih mampu untuk bersaing di level atas. Tetapi masih ada laga besok, laga final dan lawannya adalah pasangan yang bagus. Jadi kami akan menyiapkan segala sesuatunya,” ujar Fikri.

Fikri/Bagas akan menjumpai pasangan bintang baru China, Liang Wei Keng/Wang Chang. Liang/Wang menggagalkan terjadinya final sesama Indonesia setelah menyingkirkan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, 13-21, 19-21.

“Kami akan pelajari video pertandingan mereka, tanya-tanya ke senior yang sudah sempat bertemu dan pastinya diskusi dengan pelatih untuk mencari strategi terbaik. Pastinya kami mau menang, yakin terus dan pantang menyerah,” tutur Fikri.

“Pada gim ketiga setelah interval, saya lebih berani dan yakin dengan servisnya. Itu tadi ada empat poin dari servis yang membuat kepercayaan diri kami kembali meningkat. Setelah poinnya lewat, kami lebih enak untuk menjaga poin dan fokusnya.”

“Strategi kami absen di Malaysia Masters pekan lalu cukup membuahkan hasil. Kami memang memanfaatkan itu untuk latihan intens, alhamdulillah ada hasilnya,” ucap Fikri.(Aris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar

  1. Great write-up! The points discussed are highly relevant. For those wanting to explore more, this link is helpful: FIND OUT MORE. What are your thoughts?