Adam Alis Ungkapkan Keunggulan Saddil Ramdani, Begini Katanya

DEPOSTJABAR.COM (BANDUNG).- Kedatangan Saddil Ramdani ke Persib disambut hangat Adam Alis. Kedua pemain itu sudah saling mengenal dan bermain di klub yang sama, Bhayangkara FC pada tahun 2020.

Adam Alis berharap, kehadiran Saddil bisa membantu tim di Liga 1 dan AFC Champions League Two 2025/2026. Menurut Adam Alis, salah satu keunggulan Saddil adalah kecepatannya.

“Saya senang karena Saddil pemain bagus dan punya kecepatan. Itu dibutuhkan tim untuk mengarungi kompetisi musim depan. Saya berharap dia cepat beradaptasi,” kata Adam Alis, Kamis 12 Juni 2025.

Adam berharap, kehadiran Saddil bisa membantu Persib untuk tampil lebih baik dibandingkan musim sebelumnya.

“Dia pemain yang berpengalaman. Saya berharap Saddil bisa menunjukan penampilan terbaiknya dan ikut membantu Persib jadi lebih kuat lagi,” pungkasnya.

Hatur Nuhun Rian

Sementara itu, kebersamaan Persib dengan Rachmat Irianto resmi berakhir usai kompetisi Liga 1 2024/2025. Gelandang bertahan berusia 25 tahun itu tak lagi tercantum dalam daftar skuad Persib untuk musim 2025/2026 setelah kedua pihak sepakat mengakhiri kerja sama yang telah terjalin selama tiga musim terakhir.

Bagi para Bobotoh, Rian – sapaan akrab dari Rachmat Irianto, bukan sekadar pemain. Ia adalah sosok yang selalu hadir di lini tengah, menjembatani pertahanan dan serangan, bermain tanpa kompromi, dan menunjukkan dedikasi luar biasa setiap kali mengenakan jersey biru kebanggaan.

Deputy CEO PT Persib Bandung Bermartabat, Adhitia Putra Herawan, menyampaikan apresiasi mendalam atas kontribusi Rian selama tiga musim yang penuh perjuangan dan pencapaian.

“Selama tiga tahun bersama Persib, Rian selalu menjadi bagian penting tim ini, termasuk ketika meraih back-to-back champions di Liga 1 2023/2024 dan 2024/2025. Hatur nuhun Rian, atas segala dedikasi dan kontribusinya selama ini,” ujar Adhitia.

Rian bergabung dengan Persib pada awal musim 2022/2023 di bawah asuhan Robert Alberts. Meski sempat berganti pelatih ke Luis Milla, performanya tetap konsisten. Ia tampil dalam 25 laga di musim debutnya dan mencetak satu gol.

Perannya kian vital di musim kedua. Bersama pelatih Bojan Hodak, Rian menunjukkan fleksibilitas luar biasa, bermain tak hanya sebagai gelandang, tetapi juga bek tengah hingga bek kanan. Ia tampil dalam 29 pertandingan dan kembali menyumbang satu gol di musim yang juga menandai gelar juara pertama dalam periode barunya bersama Persib.

Musim ketiga tak berjalan semulus sebelumnya. Cedera di paruh musim memaksanya menepi cukup lama. Meski hanya tampil 12 kali, peran dan pengaruhnya di ruang ganti tetap terasa. Total, Rian mengemas 66 penampilan dan 2 gol di Liga 1 serta tampil 4 kali di ajang AFC Champions League Two.

Kini, dengan kondisi yang semakin membaik, Rian bersiap melanjutkan perjalanan kariernya. Mungkin tak lagi dalam balutan biru, putih, atau hitam bernomor 53. Namun, namanya akan selalu tertulis dalam lembar sejarah dan hati keluarga besar Persib.

“Hatur nuhun, Mas Rian. Sukses dalam perjalanan karier selanjutnya,” tutup Adhitia.

Terima kasih untuk segala perjuangan, peluh, dan semangatmu. Sekali Persib, tetap Persib.(Ries)