Dinkes dan Disdik Cimahi Terus Lakukan Edukasi Bahaya Chikbul, Inilah Hasilnya

DEPOSTJABAR.COM (CIMAHI).- Kepala Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Dr. Mulyati, S Kep Ners, Mkes menjelasakan pihaknya telah bekerjasama dengan Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Harjono, untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kesetiap sekolah di Kota Cimahi kaitan dengan bahayanya jajanan anak-anak Chiki Ngebul (Chikbul).

“Alhamdulillah, hasilnya nihil. Karena di Cimahi tidak ada pedagang yang menjual Chiki Ngebul tersebut,” jelas Mulyati, Selasa (24/1/2023).

Walaupun demikian, pihak Dinkes Kota Cimahi, terkait masalah Chikbul ini, terus melakukan promosi kesehatan melalui puskesmas-puskesmas dan edukasi ke setiap sekolah-sekolah di Kota Cimahi

“Kita juga melakukan sosialisasi dengan Disdik ke kepala-kepala sekolah, dan pedagang-pedagang di sekolah itu sudah pasti jualannya seperti itu, dan juga ada koordinator pedagang, mereka kalau  ada apa-apa pasti lapor kepada para kepala sekolahnya,” terang Mulyati.

Ilustrasi :jajanan Chiki Ngebul (Chikbul). (foto:ist)

Bahkan diakui Mulyati, sampai bulan ini belum terjadi adanya korban dari makanan jajanan Chikbul tersebut. “Mudah-mudahan jangan sampai ada di Cimahi yang jadi korban dari makanan jajanan Chikbul tersebut,”ujarnya.

Diungkapkan Mulyati, Dinkes juga gencar mengedukasi masalah kesehatan di sosial media (Medsos) maupun IG Dinkes Kota Cimahi terhadap masyarakat,

“Karena kegiatan-kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, sudah menyatu dengan kegiatan promosi kesehatan pada dinas kesehatan, jadi memang sudah menjadi tugas rutin kami, jadi bukan hanya saat kejadian saja dimana jajanan yang aman,” jelasnya.

Bahkan disisi lain, Dinkes juga mengedukasi kepada masyarakat, seperti kelompok siswa. “Bagaimana kita cara mengedukasi kepada siswa-siswi mencari jajanan yang aman, kemudian menjelaskan kepada mereka makan terlebih dahulu sebelum berangkat sekolah, makan buah dan sayur itu sudah jadi promosi kesehatan, harus rutin kita sampaikan, jangan hanya ada gara-gara ada Chikbul saja, baru sibuk,” paparnya.

Di samping itu, Dinkes juga terkait kegiatan keamanan pangan juga selalu dilakukan, kegiatan seperti ini di Puskesmas-puskesmas, juga ada, memang itu sudah tupoksinya dan rutin disampaikan oleh puskesmas. “Mungkin sama seperti kasus gagal ginjal akut, kan kami memang rutin menyampaikan informasi, bukan hanya gara-gara ada kasus jadi ramai,” jelasnya.

Hal itu tambah Mulyati, sudah menjadi Tugas Pokok dan fungsi (Tupoksi) itu sendiri dari pihak Dinkes Kota Cimahi, memberikan penyuluhan, sosialisasi dan edukasi terhadap masyarakat Kota Cimahi. (Bagdja).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *