Dinkes Imbau Warga Cimahi Waspadai Penyakit Cacar Monyet, Ini Gejalanya

DEPOSTJABAR.COM (CIMAHI).- Kasus cacar monyet atau monkey pox (Mpox) yang akhir-akhir ini menjadi sorotan di dunia kesehatan global belum terdeteksi di Kota Cimahi. Meski begitu, masyarakat diimbau untuk tetap selalu waspada.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi, Mulyati menuturkan, hingga saat ini, pihaknya belum menerima adanya laporan terkait penyakit tersebut di wilayahnya.

“Meskipun belum ada kasus [Mpox] yang terdeteksi, pihak Dinas Kesehatan Kota Cimahi tetap mengimbau masyarakat untuk waspada,” kata Mulyati dalam keterangan tertulisnya, Kamis (5/9/2024).

Ia tak menampik jika virus Mpox bisa saja menyebar di Kota Cimahi, mengingat tingginya mobilitas warga yang berpergian ke berbagai daerah, termasuk luar negeri.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), ada 88 orang yang terjangkit Mpox, 13 diantaranya berada di Jawa Barat (Jabar).

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun telah menyatakan sebagai darurat kesehatan global akibat penyebaran Mpox yang ditemukan di berbagai negara.

“Tingginya mobilitas warga yang bepergian ke berbagai daerah, termasuk luar negeri, meningkatkan potensi atau kemungkinan virus tersebut menyebar ke Cimahi,” ucapnya.

Oleh karena itu, Kadinkes meminta agar masyarakat mengetahui gejala-gejala yang ditimbulkan oleh penyakit yang berasal dari virus Mpox itu. Pasalnya, penyakit ini sekilas mirip dengan cacar air.

“Meskipun belum ditemukan kasus positif di Kota Cimahi, masyarakat perlu tahu gejala apa saja yang ditimbulkan jika terpapar Mpox,” imbuhnya.

Adapun gejala yang dirasakan oleh seseorang yang terpapar Mpox di antara meliputi demam yang disertai dengan sakit kepala hebat, nyeri otot, sakit punggung hingga lemas.

Tak hanya itu, akan ada pembengkakan pada kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau selangkangan.

Ruam kulit pun akan muncul diantara satu sampai tiga hari sejak pertama kali demam. Awalnya, ruam tersebut hanya berupa bintik merah seperti cacar lalu akan berisi cairan bening dan kemudian cairan tersebut berubah menjadi nanah.

Kadinkes menyebut, ruam tersebut biasanya muncul di telapak tangan, telapak kaki, dan wajah. Ruam juga bisa muncul di beberapa bagian tubuh lainnya seperti mulut, mata, hingga kelamin.

“Gejala-gejala tersebut umumnya akan berlangsung selama dua hingga empat minggu. Jika terinfeksi Mpox, beberapa orang dengan kondisi khusus dapat menyebabkan komplikasi medis hingga kematian,” jelas dia.

Apabila masyarakat mengalami gejala-gejala tersebut, Dinkes menyarankan agar segera melaporkan ke puskesmas atau fasilitas layanan kesehatan terdekat.

“Lalu, laporkan kontak erat agar dapat dilakukan tracing dengan mudah untuk pengecekan selanjutnya. Sehingga, tidak terjadi penularan yang meluas di Kota Cimahi,” sambungnya.

Mulyati menambahkan, Dinkes pun telah berkoordinasi dengan sejumlah rumah sakit dan fasilitas kesehatan di Kota Cimahi dan RS Hasan Sadikin Bandung.

Dia menyarankan agar masyarakat selalu menerapkan Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS) seperti menggunakan masker di tempat umum dan mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir.

“Dalam mewaspadai wabah ini saya menghimbau kepada warga Masyarakat untuk dapat menerapkan perilaku bersih dan sehat,” tandasnya. (Bagdja)