Dinsos Cimahi Lakukan Razia Antisipasi Pengemis Musiman Jelang  Ramadan, Ini Hasilnya

DEPOSTJABAR.COM (CIMAHI).- Dinas Sosial Kota Cimahi, melakukan razia pengemis musiman dalam menjelang bulan Ramadan 1444 H/2023 M, di Jalan Alun-alun Kota Cimahi, Selasa (21/3/2023).

Karena keberadaan pengemis , gelandangan, dan anak jalanan di Kota Cimahi tidak bisa dihapuskan seluruhnya. Bahkan kendati razia secara intensif terus dilakukan, namun keberadaan gelandangan dan pengemis (gepeng) masih saja tetap ada di beberapa sudut kota.

“Razia terus kita lakukan secara intensif, tapi tetap saja keberadaan mereka sulit untuk dihilangkan,” Jelas Kepala Bidang Rehabilitasi dan Pemberdayaan Sosial, Kota Cimahi, Supijan Malik.

Dia mengatakan, kedatangan pengemis musiman ke Kota Cimahi selalu ada terutama di momen-momen tertentu. Seperti saat Ramadan atau akhir tahun. Padahal selalu saja razia dan penertiban gelandangan, pengemis, dan anak jalanan dilakukan oleh petugas gabungan. Biasanya mereka datang secara bergerombol dari kampung dan dari luar Bandung Raya. Ada yang datang ke Cimahi pagi dan sore harinya ada yang jemput.

Namun ada pula yang menetap memanfaatkan halaman ruko untuk istirahat tidur di malam hari. “Biasanya pengemis musiman memanfaatkan momen Ramadan untuk mendulang uang. Sebab biasanya umat muslim banyak bersedekah pada bulan ini,” tandasnya.

Hanya saja, lanjut dia, keberadaan mereka terkadang mengakibatkan kenyamanan masyarakat terganggu. Sehingga banyak keluhan yang masuk ke pemerintah kota untuk dilakukan tindakan penertiban. Biasanya kalau mereka bukan orang Cimahi ketika terjaring razia dikembalikan ke kampung asalnya.

Beberapa upaya dilakukan Dinas Sosial guna mengurangi gelandangan di Kota Cimahi. Salah satunya dengan melakukan pelatihan kerja bagi mereka yang berdomisili di Cimahi.

Namun sering kali banyak dari mereka enggan mengikuti tawaran pelatihan selama enam bulan dengan alasan tidak ada yang membiayai keluarga saat ikut pelatihan.

“Sebenarnya pelatihan tersebut untuk memutus rantai pengemis. Mereka yang masih anak-anak kita sekolahkan baik formal maupun non formal, agar mereka tidak meneruskan pekerjaan orang tuanya,” tutupnya. (Bagdja)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *