DLH Kota Cimahi Siapkan Tim Dokter Pohon, Ini Tugasnya

DEPOSTJABAR.COM (CIMAHI).-  Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi telah menyiapkan tim dokter untuk mengantisipasi cuaca ekstrem dalam menangani masalah penyakit pohon.

Karena kesehatan pohon menjadi perhatian khusus dari DLH Kota Cimahi, khususnya dalam menghadapi cuaca ekstrem. Sebab, sama seperti manusia, tanaman juga bisa terserang penyakit.

Hal itu dibenarkan Kepala DLH Kota Cimahi, Chanifah Listyarini. Ia menjelaskan, bila pohon  terkena penyakit dan dibiarkan, dampaknya cukup berbahaya. Karena digrogoti oleh penyakit tersebut, dan pohon tersebut akan roboh karena kekuatan pohon berkurang.

“Tidak bedanya pohon juga sama seperti manusia, punya penyakit kanker kaya manusia, dilihat dari apabila pohon ada benjolan, itu berarti pohon tersebut mengidap penyakit kanker. Yang paling sering itu dahannya menjadi kering, daun-daun tidak ada,” terang Chanifah yang akrab dipanggil Rini ini, Minggu (26/11/2023).

Pohon-pohonpun mempunyai penyakit kanker. (Foto:ist)

Hasil diagnosa tim dokter pohon nantinya akan diserahkan ke tim lain. Untuk itu, DLH Kota Cimahi sudah menyiapkan tim khusus untuk menangani masalah pohon. Di antaranya Tim Dokter Pohon yang bertugas untuk melakukan diagnosa terhadap pohon.

“Dari hasil diagnosanya apakah perlu pemupukan, apakah perlu pemangkasan atau penebangan jadi hasil dokter pohon ditindaklanjuti oleh tim lain,” ucap Rini.

Selain Tim Jaga Wana yang bertugas untuk melaksanakan penanaman dan pemeliharaan. “Ada juga Tim Tangkas khusus untuk melakukan pemangkasan atau penebangan.

“Jadi hasil dari dokter pohon misalnya ada yang perlu dipangkas atau ditebang itu oleh Tim Tangkas,” ungkap Rini.

Selanjutnya menurut Rini,  tim tersebut tidak hanya dipersiapkan untuk menghadapi musim penghujan saja.

Sebab mereka setiap hari melakukan pemeriksaan pohon-pohon yang merupakan aset milik Pemkot Cimahi. Hasilnya sejauh ini, klaim dia, mayoritas pohon hampir 95 persen dalam kondisi baik.

“Kalau menghadapi cuaca ekstrem kita setiap hari melakukan pemeliharaan pohon, melihat kondisi pohon. Yang rawan dan yang sehat pun kita lakukan pemangkasan sebagai upaya kita untuk meminimalisir terjadinya pohon tumbang,” ucapnya.

Sejauh ini, bahwa Rini bersama tim baru bisa melakukan pemeriksaan terhadap pohon dari mulai permuksaan sampai atas. Sedangkan untuk pemeriksaan hingga ke bagian akar tentu harus menggunakan teknologi.

“Sedangkan ke bawah kita belum punya teknologi yang bisa mendeteksi sampai akar karena kondisi akar kan harus digali, kalau secara pemeriksaan konvensional kelihatannya gak mungkin,” tandas Rini. (Bagdja)