Pipa PDAM Meledak, 90.000 Warga Kota Bandung Terdampak Aliran Air Bersih

DEPOSTJABAR.COM, (BANDUNG).- Pipa PDAM di kawasan padat penduduk Jalan Cibangkong Lor RT 01 RW 05, Kelurahan Cibangkong Kecamatan Batununggal, meledak, Rabu 5 Juni 2024 sekitar pukul 15.30 WIB.

Akibatnya air bertekanan tinggi menyembur keluar dari dalam tanah, menerjang rumah-rumah warga. Dua rumah rusak parah.

Tidak hanya itu, air yang menggenangi kawasan tersebut juga merusak kirmir anak sungai Cikapundung.

Pantauan di lokasi pada pukul 18.43 WIB, setidaknya ada 10 rumah yang terdampak pecahnya pipa air PDAM di Jalan Cibangkong Lor.

Warga setempat masih, bergotong royong untun membuang sisa-sisa lumpur yang masuk ke rumah.

Kepala Bidang Penanggulangan Bencana pada Diskar PB Kota Bandung, Dian Rudiyanto menjelaskan pada Rabu pukul 15.30 WIB, terjadi ledakan dari pipa milik PDAM yang kemudian membuat air keluar deras.

Kucuran air yang deras itu membuat sejumlah rumah warga kebanjiran dan sebanyak dua rumah ambles dengan tanah.

“Terjadi ledakan pukul 15.30 WIB, kemudian pembersihan rumah dibantu warga. Ada rumah Pak Bambang dan tetangganya yang roboh, kemudian warga langsung menghubungi ke emergency call dan kita proses,” ucap Dian.

Dian memastikan dalam data assesment sementara, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun terdapat 2 rumah yang dihuni 10 jiwa, mengalami rusak berat karena roboh.

“Tidak ada korban jiwa. Dua rumah rusak berat, kemudian yang terdampak air meluap itu ada 77 KK di RT 2 RW 5, itu masuk ke dua Kelurahan yakni Maleer dan Cibangkong. Kalau jumlah rumah yang terdampak, belum ada data,” lanjut Dian.

Tak cuma mengakibatkan banjir dan merusak rumah warga, pipa PDAM yang jebol juga mengakibatkan kirmir di gang padat permukiman tersebut ambles. Kirmir tersebut roboh akibat intensitas air dari pipa PDAM yang cukup tinggi.

“Selain itu aliran air yang deras membuat kirmir di tepi anak Kali Cikapundung roboh, sepanjang 50 meter dengan kedalaman 5 meter. Dua motor juga sempat ikut terseret, tapi sudah diselamatkan. Kerugian warga belum bisa diprediksi,” tutur Dian.

Ia pun menyebut belum ada rencana penyediaan pengungsian bagi warga yang terdampak. Sementara itu pelayanan air PDAM dihentikan terlebih dulu sampai waktu yang belum bisa ditentukan. Kini, pihak Diskar PB Kota Bandung berusaha melakukan mitigasi bagi warga di sekitar lokasi.

“Mitigasi kami sementara mengimbau rumah yang dekat kirmir itu barang-barang dekat tembok bisa dievakuasi, untuk mengurangi beban. Penanganan dengan jajaran DSDABM memberi pembatas pada lokasi kejadian dan pembersihan material,” ucap Dian.

Sementara itu, Bambang Suhermanto (62) mengatakan sekitar habis waktu Ashar ia mendengar suara pecahan pipa yang kemudian diikuti dengan kucuran air yang tinggi dan deras.

“Hanya butuh waktu kurang lebih 20 menit, rumahnya perlahan ambles bersama dengan tanah,” katanya.

“Sebenarnya pipa PDAM melintang di depan rumah, pecahnya di sebelah saya persis. Saya dengar ada suara pecah, langsung keluar saya. Langsung rumah ambruk semua, ada muncrat air setinggi mungkin satu meter, deras,” ucap Bambang.

“20 menitan 30 menit, mulai ambles rumah saya. Rel ini nggak aktif, ini juga ambles tanahnya,” sambung dia sambil menunjukkan rel di depan rumahnya.

Tak ada yang tahu penyebab pipa tersebut pecah. Sejauh ini warga menduga pipa dalam kondisi sudah tak optimal lagi. “Dugaan warga pipanya usang. Selama ini PDAM belum pernah ada perbaikan. Ya harapannya kalau bisa kami dibantu,” ucap Bambang.

Penjabat Gubernur Jabar, Bey Machmudin usai meninjau warga terdampak pipa PDAM Meledak. (Foto :Ist)

Kerusakan Ditanggung Pemkot Bandung

Sementara itu, Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin meninjau lokasi pipa PDAM pecah dan meluluh lantakkan pemukiman warga.

Bey memastikan bahwa PDAM bakal cepat membereskan pipa yang pecah tersebut. PDAM ditarget tiga hari untuk penyambungan pipa tersebut.

“Ada pipa PDAM yang jebol, jalurnya itu dari Cikalong, Pangalengan ke Badak Singa, PDAM. Ini PDAM langsung respon dengan cepat, peninjauan malam ini juga. Pengerjaannya itu tiga hari, tapi pertama kan harus dibersihkan dulu, kalau pekerjaan secara penyambungan pipanya, tiga hari,” ucap Bey setelah peninjauan.

Soal warga yang kehilangan rumah dan terdampak banjir, Bey mengatakan belum ada pembahasan soal pengungsian. Pihak PDAM akan berdiskusi dengan warga. Sementara segala kerusakan akan ditanggung oleh Pemkot Bandung dan PDAM Tirtawening.

“(Pengungsian?) itu nanti akan dibahas. Semua kerusakan ditanggung oleh pihak PDAM dan pemerintah kota. Intinya masyarakat tidak boleh khawatir,” pesannya.

Sementara itu Dirut Perumda Tirtawening, Sonny Salimi mengatakan, diperkirakan ada 90.000 warga Kota Bandung yang terdampak soal hambatan pada aliran air PDAM. Sehingga dipastikan aliran air akan dalam kondisi menyala kecil, tak seperti biasanya.

“Yang terdampak ya sekitar 90 ribu, tapi tidak berhenti total karena kami masih berproduksi. Cuma nanti kuantitas yang disampaikan menjadi sedikit berkurang lah kira-kira begitu. Karena kami masih bisa mengoptimalkan sistem dari Dago Bengkok. Ini kan total produksi 1.400 nih badak singa. Hilang 700 di sini, kita bisa maksimalkan dari Dago Bengkok 600 liter. Mudah-mudahan tidak terlalu signifikan lah ya,” ucap Sonny.

Terkait dugaan awal penyebab pecahnya pipa tersebut, Sonny mengaku belum bisa memastikan. Butuh waktu untuk pengecekan dan perbaikan dari timnya.

“Dugaan awal tentunya kita harus cek dulu ya, setelah dibersihkan baru kita bisa lihat. Sekarang yang jelas ya jebol aja. Gambarannya yang terdampak itu yang dari Pajajaran ke bawah, Dago ke atas itu aman,” tutur Sonny. (Ries)