DEPOSTJABAR.COM (MAJALENGKA).- Akibat hujan deras yang mengguyur wilayah selatan Majalengka beberapa hari lalu, jalan provinsi penghubung Majalengka-Talaga tepatnya di kilometer 72+500 Desa Cimeong Kecamatan Banjaran Kembali amblas sepanjang 25 meter.
Hampir setengah badan jalan habis terbawa longsor. Akibatnya arus lalu lintas diwilayah tersebut terpaksa dilakukan satu arah dengan sistem buka tutup karena hanya bisa dilintasi oleh satu kendaraan saja.
Untuk menghindari terjadinya kecelakaan lalulintas terutama saat malam hari, pihak Bina Marga dan Polsek Banjaran telah memasang rambu lalulintas dengan memasang sejumlah drum dan garis polisi agar pengguna jalan lebih berhati-hati.
Menurut Kiki (54) warga setempat, longsor di ruas jalan tersebut terjadi pada hari Kamis ( 13/4/2023 ) sekitar jam 15.30 WIB, setelah pada Selasa hingga Rabu malam sebelumnya terjadi hujan deras yang terus menerus sehingga aliran sungai di sebelah timur jalan meluap dan membanjiri jalan raya tersebut.
” Longsor terjadi sekitar pukul 15.30, pas saat itu masih ada para pekerja yang sedang memasang tiang pancang untuk membuat TPT (Tembok Penahan Tebing) di bahu jalan, tiba tiba saja tanah diatasnya bergerak dan ambruk, untung saja tidak menimpa para pekerja yang ada dibawah tebing jalan tersebut”, jelas Kiki, pada Jumat (14/4/2023)
Menurut Kiki, sebetulnya lokasi tersebut sedang dalam penanganan dan tengah dilakukan pemasangan tiang pancang dibagian bawah beberapa meter dari lokasi logsor. Namun pemasangan tiang pancang belum selesai longsor kembali terjadi cukup panjang dan lebar.
Sementara Pelaksana pekerja perbaikan tebing, yang telah ditunjuk Dinas PU Bina Marga Provinsi, H. Dirja mengungkapkan, longsornya jalan sepanjang kurang lebih 25 meteran dengan lebar kurang lebih 2 meteran dan kedalaman sekitar 3 meteran, diduga terjadi akibat curah hujan yang cukup tinggi yang terjadi beberapa hari sebelumnya secara berturut-turut.
“Jadi di seberang jalan terdapat aliran air dari sungai sebelah timur, disana terjadi sumbatan air akibat sampah yang menumpuk sehingga air meluap ke jalan. Kondisi ini diperparah dengan adanya air dari permukiman warga yang menggerus jalan sehingga masuk ke pori-pori jalan yang sebelumnya juga telah terjadi retakan akibat longsor, karena pori-pori jalan terus dimasuki air akhirnya badan jalanpun ambruk,” ungkap Dirja.
Saat ini, menurutnya, sampah yang menyumbat dialiran sungai dan selokan sudah diangkat, dan badan jalan segera diperbaiki dengan cara dilakukan pengerasan dengan sirtu yang diurug berlapis selebar jalan yang ambruk.
Dia menyebutkan perbaikan jalan tersebut diperkirakan akan berlangsung selama dua hari, karena pengerjaan akan dilaksanakan 24 jam, sehingga jalan bisa dilalui dari dua arah saat mudik lebaran nanti. Walaupun sifatnya pengerasan dengan ketebalan bermeter-meter dan dibagian samping tebing curam, Dirja memastikan konisi jalan aman dilalui karena kontruksinya akan cukup kuat.
“Kontruksi akan dipasang pancang dibagian bawah tebing sebelum kedepan dipasang Tembok Penahan Tebing (TPT) dengan cara di Cor, sehingga akan cukup kuat walaupun dialui kendaraan bus dan kendaraan besar sekalipun,” ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan Pengamat Jalan Wilayah selatan Majalengka PU Bina Marga Provinsi Jawa Barat, Edi. Dia mengatakan ,jalan akan bisa dialalui saat mudik lebaran dan pengerjaan tebing yang longsor diperkirakan selesai lima hari kedepan.
Menyinggung soal perbaikan ruas jalan Provinsi penghubung Majalengka-Cikijing sepanjang kurang lebih 24 km, menurut Edi saat ini sedang dalam pengerjaan agar bisa dilalui pemudik dengan nyaman, bahkan untuk ruas Talaga-Cikijing sudah tuntas diperbaiki sehingga tinggal tersisa antara Majalengka-Talaga.
“Itupun sudah dilakukan tambal sulam oleh pihak dinas, hanya tinggal beberapa puluh meter lagi yang belum dilakukan tambal sulam, insya Allah menjelang lebaran nanti ruas jalan Majalengka – Cikijing bisa dilalui pemudik dengannyan”, ungkap Edi menutup pembicaraannya lewat saluran telefon. (Ast)