Saba Desa Bupati Bandung, Dadang Supriatna :“Bade Ngiring Mondok. Manawi Diwidian”

DEPOSTJABAR.COM (SOREANG),-Bupati Bandung H.M.Dadang Supriatna bersama istrinya, Hj.  Emma Dety Dadang Supriatna menginap di rumah warga di Kampung Pondok Buahbatu RT 02/RW 07 Desa Mekarmanik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung, Kamis (20/10/22) malam.

Rumah yang disinggahi Bupati Bandung ini adalah milik Tasa, seorang buruh tani di kampung tersebut. Untuk menuju rumah Tasa, Dadang Supriatna harus menempuh perjalanan lebih dari 3 km dari Kantor Desa Mekarmanik setelah pada sore harinya melaksanakan rembug desa dalam program Saba Desa atau Bunga Desa (Bupati Ngamumule Desa) di desa Mekarmanik.

Rumah panggung milik Tasa berada di perbukitan yang jauh dari pusat keramaian atau kota. Namun akses menuju kesana sudah cukup bagus karena sudah dirabat beton dan hanya sebagian kecil saja kondisi ruas jalan yang rusak. Pemkab Bandung pun sudah siap memprogramkan perbaikan ruas jalan yang masih rusak di Kecamatan Cimenyan.

Kedatangan Bupati Bandung bersama istrinya  langsung disambut Tasa dan istrinya. Dan disanalah Bupati Bandung berbuka puasa. “Bade ngiring mondok. Manawi diwidian,” kata Bupati Bandung kepada Tasa dan istrinya.

Tasa dan istrinya pun  mengijinkan Bupati Bandung menginap di rumahnya.  “Mangga, mung sakieu buktosna,” kata istri Tasa.

Dalam perbincangan hangatnya dengan pemilik rumah, Bupati Bandung sempat bertanya kepada Tasa apakah telah memiliki BPJS Kesehatan. Tasa pun mengungkapkan bahwa dirinya sudah memiliki BPJS Kesehatan yang sewaktu-waktu bisa digunakan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

Selain itu Bupati Bandung pun sempat bertanya kepada Tasa, terkait dengan pekerjaan Tasa sehari-hari. Tasa mengaku sebagai buruh tani, rata-rata dia  mendapatkan  Rp 60.000 per hari.

Dalam perjalanannya menuju rumah Tasa, Bupati Bandung sempat melihat-lihat  kondisi Desa Mekarmanik yang merupakan kawasan perbukitan dengan lahan pertanian palawija atau tanaman pertanian lainnya. Menurut Bupati Bandung, warga desa Mekarmanik tidak akan mengalami kekurangan pangan.

“Warga ingin apa saja, bisa menanam di Desa Mekarmanik. Soalnya, masih cukup luas lahan yang bisa ditanami tanaman palawija. Jadi warga tidak akan kekurangan pangan di Desa Mekarmanik,” katanya.(Ali)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar