Saep dan Junaedi Pemeran Preman Pensiun Apresiasi Cimahi Menari

DEPOSTJABAR.COM (CIMAHI). Junaedi dan Saep Copet pemeran  dalam Sinetron Preman Pensiun,  sangat mengapresiasi digelarnya lomba menari dengan tagline ‘Cimahi Menari, di Alun-alun Kota Cimahi, Minggu (28/4/2024).

Dengan adanya pementasan tari yang diikuti sekitar 1.600 penari ini, bisa jadi  ajang silaturahmi bagi seluruh penari se Kota Cimahi.

Ajang lomba tari tersebut yang diprakarsai oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Cimahi yang dimulai sekira pukul 6.00 WIB, seluruh penari dari setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintahan Kota Cimahi, dan provinsi Jawa Barat, telah menampilkan kebolehannya dari masing-masing kontestan berjalan dari jalan Ganda Wijaya menuju Alun-alun Kota Cimahi, dengan pembawa acara Saep Copet dan Junaedi pemeran pensiun.

“Ini adalah suatu pengekspresian diri melalui gerakan di mana kita Lagi bersedih gimana kita lagi gembira,” ujar Junaedi.

Jadi Cimahi Menari ini bisa juga menjadi ajang silaturahmi, khususnya buat warga Cimahi dengan para seniman seniman terutama para penari di Kota Cimahi yang ternyata banyak sekali diminati oleh mereka,” terang Junaedi merasa bangga.

Harapan Junaedi, pentas tari Cimahi Menari ini yang baru pertama kali digelar di Kota Cimahi mudah-mudahan dapat digelar setiap ada event peringatan Tari Sedunia ini.

“Harapan saya pentas tari ini dapat diadakan terus, ini kan kali pertama nih apa namanya perayaan hari tari sedunia ini mudah-mudahan nanti kedepannya terus ada lagi,” jelasnya.

Bahkan kedepannya, kata Junaedi, perayaan-perayaan seperti ini  dapat  lebih bagus lagi, lebih keren lagi dan bintang tamunya lebih banyak lagi.

Ditimpali  Saep Copet Pemeran Sinetron Preman Pensiun, budaya seni tari yang digelar di Pemkot Cimahi, pihaknya sangat mengapresiasi setinggi-tingginya untuk dapat menarik wisatawan yang datang ke Cimahi.

“Ternyata banyak sekali potensi-potensi dari segi kebudayaan yang di gelar oleh Disbudparpora Kota Cimahi ini, sangat luar biasa sekali, bahkan banyak orang tua, menggiring anaknya ikut latihan dengan sanggar tari sebagai penyaluran bakatnya,” ucap Asep.

Menurut Saep, para kontestan penari didominasi oleh para anak muda milenial.

“Maksudnya orang tua yang punya anak itu kebanyakan sekarang didominasi oleh para anak muda milenial yang di sekolahkan di sanggar-sanggar tari,” imbuhnya.

Diakui Saep,  seni tari tradisional milik bangsa Indonesia ini digemari oleh generasi milenial  “Itu pasti karena mereka sangat  mencintai kebudayaannya sendiri daripada budaya asing, ini adalah satu-satunya merupakan kebanggaan kita semua,” paparnya .

Contohnya seperti Sandrina sebagai bintang tamu, bagaimana Sandrina dengan gigihnya menjadi juara penari di seantero dunia. (Bagdja)