Ide Baru Olah Botol Plastik, Jadi Rompi Pedagang Asongan yang Trendy

DEPOSTJABAR.COM,- Kesadaran masyarakat akan besarnya dampak pengolahan sampah plastik terus meningkat. Berbagai upaya dilakukan pemerintah, swasta, maupun masyarakat awam untuk mengurangi bahaya dampak sampah plastik, khususnya botol plastik.

Salah satunya yang dilakukan Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional yang dilakukan Le Minerale dalam mengelola sampah plastik. Usaha yang dilakukan hulu ke hilir ini diharapkan bisa memberikan dampak yang signifikan. Sebagai bagian dari Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional ini, Le Minerale menggaungkan kampanye #JadiBaruLagi, sebuah langkah nyata yang komprehensif, yang tidak berhenti hanya sampai edukasi dan collecting (mengumpulkan) botol plastik atau kemasan plastik PET sisa konsumsi, namun juga bekerja sama dengan berbagai pihak, mengolahnya menjadi barang- barang baru, di antaranya rompi yang dikenakan oleh ribuan pedagang asongan.

Bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada tanggal 5 Juni, Le Minerale meluncurkan rompi tersebut dan membagikannya secara gratis kepada sejumlah pedagang asongan, salah satunya di area Tomang, Jakarta Barat, Senin (5/6).

“Rompi untuk para pedagang asongan Le Minerale ini merupakan langkah nyata, dimana kami menggunakan Recycled PET (RPET) sebagai bahan bakunya. Melalui program ini juga, kami menyampaikan ajakan langsung kepada masyarakat untuk tetap melakukan langkah kecil yaitu memilih dan memilah sampah plastik, agar tidak lagi menjadi sampah, namun bisa didaur ulang dan #JadiBaruLagi,” pungkas Yuna Eka Kristina, Head of Public Relations and Digital Le Minerale.

Implementasi hulu ke hilir

Le Minerale tak pernah berhenti berinovasi dalam mewujudkan implementasi dari hulu ke hilir program GESN yang sudah berjalan lebih dari dua tahun. GESN adalah bentuk nyata pelaksanaan misi dan komitmen terhadap pelestarian lingkungan terutama dalam mengurangi timbulan sampah. Adapun komitmen ini sejalan dengan misi yang dicanangkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mengurangi timbulan sampah sebanyak 30% di 2030.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *