Bangkitkan Pasar Mambo Majalengka, Dedi dan Istri Bernostalgia Beli Tutut

DEPOSTJABAR.COM (MAJALENGKA).- Suasana yang berbeda dari biasanya dirasakan para pedagang di Pasar Mambo yang berada di pusat Kota Majalengka. Di pasar itu, Sabtu malam (27/01/2023) mendadak ramai oleh warga yang sengaja datang berjalan kaki untuk meramaikan Car Free Night dengan konsep “Mambo Reborn”.

Cikal bakal pusat kuliner pertama di Majalengka tersebut dibangkitkan lagi oleh Penjabat (Pj) Bupati Majalengka, Dedi Supandi dengan suasana baru dan konsep kekinian.

Pj Bupati Majalengka bersama istrinya, Erlita Widiasih serta Sekda, Wakil Ketua DPRD dan para pejabat Pemkab Majalengka menghabiskan malam minggunnya di Pasar Mambo. Mereka berkeliling kawasan sentra kuliner yang melegenda di Kabupaten Majalengka.

Saat berkeliling tiba-tiba keduanya berhenti di kios penjual tutut di Pasar Mambo, dan langsung membelinya. Rupanya, tutut Mambo mempunyai kenangan tersendiri bagi pasangan suami istri ini. Semasa duduk di bangku SMA, Dedi dan istrinya kerap membeli tutut tersebut.

“Dulu waktu SMA makan tutut berdua di Pasar Mambo ini, jadi bernostalgia juga. Sehingga warga Majalengka pun pastinya banyak nostalgia dan legenda di Pasar Mambo ini, jadi kenapa tidak dihidupkan kembali dengan konsep legenda sejuta nostalgia,” katanya.

Ia mengatakan, konsep Mambo Reborn pun diusung untuk menghadirkan legenda sentra kuliner di Kabupaten Majalengka yang berdiri sejak dulu. Pihaknya bersyukur ribuan warga dari berbagai daerah di Kabupaten Majalengka memadati Pasar Mambo dalam launching Mambo Reborn.

“Alhamdulillah, antusiasme masyarakat juga sangat tinggi menyambut kehadiran Mambo Reborn ini. Ada dari Talaga, Maja, Kadipaten, Leuwimunding, Dawuan, dan lainnya. Mereka datang untuk bernostalgia di Pasar Mambo yang melegenda sebagai sentra kuliner di Majalengka,” ujarnya.

Ia menyampaikan, sebelumnya kawasan Pasar Mambo relatif sepi dari pengunjung. Padahal, tidak sedikit para pedagang yang menjajakan beragam kuliner di kawasan tersebut. Sehingga Mambo Reborn diharapkan dapat membangkitkan kejayaan Pasar Mambo sebagai legenda sentra kuliner di Majalengka.

“Konsep ini mejadi pilot project untuk diadopsi di seluruh kecamatan se-Kabupaten Majalengka. Sehingga seluruh kecamatan memiliki sentra kuliner masing-masing dan mendorong pengembangan UMKM di tiap wilayahnya,” ungkapnya.

Pihaknya mengakui, selama ini sejumlah komunitas pasar malam pun telah melaksanakan kegiatan serupa di setiap kecamatan meski belum tersentuh pemerintah. Sehingga konsep seperti Mambo Reborn ini juga akan dilaksanakan di tiap kecamatan sebagai bentuk kehadiran pemerintah dalam mendukung potensi kearifan lokal.

“Nantinya, di setiap titik juga memiliki keunggulan masing-masing, misalnya di Pasar Lama akan mengusung konsep hobi, dan di kecamatan juga kalau diminta hiburan akan dihadirkan mobil layar tancap. Konsep semacam ini juga sebagai bentuk pemerataan ekonomi,” katanya.

Sementara Imih pedagang cemilan merasa senang dengan adanya program yang di gagas Pj Bupati .” Mudah – mudahan acara ini rutin di laksanakan supaya para pedagang di Pasar Mambo ini banyak yang beli dan ramai, ” ujar Imih.(ast)