Diduga Kelelahan, Pendaki Gunung Ciremai Asal Bandung Meninggal Sebelum Mencapai Puncak

DEPOSTJABAR.COM (MAJALENGKA).- Diduga akibat kelelahan, seorang pendaki Gunung Ciremai, Clifford Boyke Hamonangan Siregar (49) warga Jl. Gegerkalong Girang Bandung dinyatakan meninggal sebelum mencapai puncak, Minggu (28/4/2024).

Resort Pemanfaatan Majalengka-TNGC,  Gandi Mulyawan mengungkapkan, korban Clifford Boyke Hamonangan Siregar diketahui meninggal sebelum memcapai puncak tepatnya sebelum sebelum pos 6 di Gua Walet atau di ketinggian sekitar 3.000 MDPL. Korban melalukan pendakian bersama dengan 13 orang temannya, yang salah seorang diantaranya adalah berprofesi sebagai dokter.

Ke 14 orang pendaki ini melakukan pendakian dari jalur Apuy dengan cara tek tok atau pulang pergi.

“Rombongan pendaki ini dari Bandung sebanyak 14 orang, naik melalui jalur Apuy, dan melakukan booking secara online.” ungkap Gandi.

Saat pemeriksaan sebelum dilakukan pendakian kondisi ke 14 pendaki ini dalam keadaan sehat sehingga mereka diijinkan melakukan pendakian. Namun sekitar pukul 14.08 WIB Tim Ranger (penjaga hutan) yang bertugas di Pos 5, Sanghiyang Rangkah mendapat laporan dari pendaki yang menyebutkan ada salah seorang pendaki pingsan yang posisinya berada Goa Walet sebelum masuk Pos 6.

“Setelah melakukan persiapan Tim Ranger bergerak menuju lokasi dimana pendaki tersebut jatuh pingsan dan berangkat sekitar pukul 14.11 WIB. Pada jam 14.30 WIB tim tiba di lokasi namun kondisi korban sudah tidak ada nafas dan nadi.” ungkap Gandi.

Petugas penjaga hutan, Pendamping Jalur Apuy (TNGC) saat itu pula melakukan komunikasi dengan sejumlah pihak untuk melakukan evakuasi korban. Yang terlibat diantaranya Tim Taman Nasional Gunung Ciremai, Renger PTG Apuy, BPBD, Polsek Argapura, kelompok pecinta alam Cangehgar dan sejumlah pihak lainnya dan membawa korban ke RSUD Majalengka.

“Dokter IGD di RSUD Majalengka menyatakan korban dalam kondisi sudah meninggal. Pihak keluarga korban yang menghubungi melakukan penjemputan serta menerima kondisi korban.” ungkap Gandi. (ast)