Dinkes Jabar Ingatkan Jemaah Haji untuk Jaga Kesehatan, Ini yang Harus Dilakukannya

DEPOSTJABAR.COM (BANDUNG).-Jelang keberangkatan Kloter 1 jemaah haji asal Jawa Barat ke Arab Saudi untuk laksankan Ibadah Haji, 12 Mei 2024,  Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat ingatkan jamaah untuk menjaga kesehatan.

“Jaga kesehatan, kan kurang lebih dua pekan lagi berangkat,” kata Kadinkes Jabar, Vini Adiani Dewi, Senin 29 April 2024.

Vini menjelaskan, imbauan disampaikan karena di Arab Saudi nanti jamaah  akan melakoni aktivitas fisik yang cukup berat karena banyak berjalan kaki.

Maka dari itu, jamaah diimbau untuk mulai berolahraga, menjaga kebugaran tubuh. Agar ibadah hajinya dapat terlaksana secara maksimal.

“Diharapkan rajin olahraga, karena haji identik dengan fisik juga. Jalan setiap hari bisa tujuh kilometer. Apalagi kalau bolak-balik, dari lempar jumroh langsung tawaf ifadah, bolak-balik 21 kilometer. Kebayang kalau fisik tidak sehat, tentu akan menjadi beban nanti. Kepada dirinya sendiri dan orang lain. Jadi setiap jamaah disarankan olahraga rutin,” lanjutnya.

Vini juga mengatakan, saat ini Dinkes Jabar juga turut melakukan pemantauan kepada jamaah haji yang memiliki penyakit serius.

Hal itu dilakukan agar saat waktu keberangkatan tiba pada 12 Mei 2024 mendatang, para jamaah siap untuk menjalankan ibadah.

“Sekarang pemantauan bagi yang risiko tinggi. Hipertensi, jantung, harus kontrol. Termasuk melakukan informasi kesehatan kepada para pembimbing ibadah haji. Jadi termasuk di dalamnya ya tentu kami tidak lepas juga dari persiapan embarkasi. Sudah melakukan pelayanan kesehatan baik di Bekasi maupun Indramayu,” tambahnya.

Tak hanya itu dirinya juga melakukan pemantauan terhadap makanan, mulai dari asrama haji di Bekasi dan Indramayu hingga Arab Saudi.

“Sudah menyiapkan kesehatan, termasuk pemeriksaan makanan. Jangan sampai diare. Makanya kami betul-betul menjaga jamaah,” ucapnya.

Dirinya berharap, jangan sampai terjadi masalah, seperti keracunan akibat kurang higienis dalam pembuatan dan penyajiannya.

“Salah satunya menempatkan tenaga kesehatan yang hubungannya dengan sanitasi lingkungan, makanan dan termasuk fisik,” tandasnya. (Ries)