DEPOSTJABAR.COM, (TASIKMALAYA) – Sebanyak 15 orang warga Kota Tasikmalaya meninggal dunia akibat penyakit tuberkulosis (TBC), sementara 1.322 orang lainnya dikarantina karena terindikasi positif mengidap penyakit tersebut. Kasus ini terjadi sejak Januari hingga Mei 2025.
Berdasarkan hasil skrining yang dilakukan pada Mei 2025, terdapat sekitar 7.803 warga Kota Tasikmalaya yang terindikasi positif TBC. Angka tersebut terus meningkat dan menyebabkan 15 orang meninggal dunia sebelum sempat menjalani pengobatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, membenarkan bahwa angka kasus TBC di wilayahnya terus meningkat. “Berdasarkan hasil skrining, ada sekitar 7.803 orang yang terindikasi, dan 1.322 orang terdeteksi positif,” ujarnya.
Menurut Uus, penyakit TBC disebabkan oleh bakteri yang mempengaruhi paru-paru dan bisa menular melalui batuk atau bersin.
“Tuberkulosis adalah penyakit bakteri menular yang berpotensi serius. Umumnya menyerang paru-paru dan menyebar ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin,” jelasnya.
Uus menambahkan, kasus TBC di Kota Tasikmalaya memang mengalami peningkatan setiap tahun. Pada 2023 tercatat 4.747 kasus, tahun 2024 sebanyak 4.712 kasus, dan tahun 2025 hingga Mei sudah tercatat 1.322 kasus.
“Berdasarkan skrining yang dilakukan di puskesmas dan rumah sakit, kasus TBC paling banyak terjadi pada usia anak (371 kasus) dan remaja (1.044 kasus). Mayoritas penderita adalah laki-laki sebanyak 789 orang, sedangkan perempuan 626 orang,” lanjutnya.
Pihaknya mengimbau masyarakat agar disiplin melaksanakan pola hidup bersih dan sehat, menghindari kontak dengan penderita TBC, serta menjaga pola makan dan rutin berolahraga.
“Jika ada masyarakat yang terkena dampak penyakit TBC, diminta untuk segera melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala guna mencegah penyebaran,” pungkasnya.
(M. Kris)