Kepala BI Tasikmalaya : Peran Ibu Rumah Tangga Dalam Pengendalian Inflasi Sangat Besar

DEPOSTJABAR.COM (TASIKMALAYA).- Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, Aswin Kosotali mengungkapkan, pengendalian inflasi tidak hanya dari sisi regulasi melainkan perlu didukung oleh peran masyarakat, terutama peran penting wanita di rumah tangga.

“Salah satu fokus program GNPIP yaitu melalui urban farming atau pertanian pekarangan untuk mengendalikan konsumsi di rumah tangga. Peran wanita disini sebagai ibu rumah tangga sangat penting dalam kesejahteraan keluarga serta secara lebih luas dapat berdampak pada pengendalian inflasi,”tandasnya, Rabu (7/12/2022)

Oleh karena itu, Bank Indonesia Tasikmalaya telah bersinergi dengan Persatuan Istri Pegawai Bank Indonesia (PIPEBI) Tasikmalaya melaksanakan Workshop Organic Waste Management yang melibatkan kelompok perempuan di Priangan Timur seperti Tim Penggerak PKK Kota/Kab se-Priangan Timur, Ikatan Wanita Perbankan (IWABA) Kota Tasikmalaya, Persatuan Istri TNI (Persit), Bhayangkari se-Priangan Timur, dan Kelompok Wanita Tani (KWT) se-Priangan Timur.

“Kegiatan tersebut untuk mendorong pemanfaatan pekarangan rumah kepada masyarakat terutama para ibu untuk menghasilkan bahan pangan penuh nutrisi untuk dikonsumsi oleh keluarga dan langkah nyata ini diperankan masyarakat dalam pengendalian inflasi dan mendukung ekonomi hijau (green economy) di daerah,” jelasnya.

“Kegiatan ini merupakan apresiasi para wanita berdaya dan berprestasi di Priangan Timur sebagai narasumber yaitu pemenang penghargaan di bidang lingkungan di ASEAN serta Kelompok Wanita Tani (KWT) dan UMKM produk ramah lingkungan di Priangan Timur pada kegiatan Bazaar Produk Ramah Lingkungan,”tambah Aswin.

Aswin Kosotali menjelaskan, di tengah perkembangan teknologi, masyarakat perlu memahami dan mulai mengadaptasi teknologi di kehidupan sehari-hari sehingga kegiatan hari ini juga ditujukan sebagai sarana literasi sistem pembayaran non-tunai melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan pembayaran.

“Dengan sistem pembayaran non tunai, transaksi masyarakat akan dicatat yang harapannya dapat memberikan masyarakat dapat lebih bijaksana dalam berbelanja,” pungkasnya.(Alni)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *