Polresta Tasikmalaya dan Bank Indonesia Ungkap Pelaku Pengedar Uang Palsu, Begini Kronologisnya

DEPOSTJABAR.COM (TASIKMALAYA).- Pelaku pengedar uang rupiah palsu terungkap. Kantor Perwakilan Bank Indonesia  (BI) Tasikmalaya berkolaborasi bersama Polresta Tasikmalaya dalam pengungkapan tindak pindana pemalsuan uang di Kota Tasikmalaya.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Bank Indonesia Perwakilan Tasikmalaya, Aswin Kosotali dalam Press Conference, di Mako Polresta Tasikmalaya pada Kamis( 1/2/2024).

Menurut dia, ini sebagai tindak lanjut hasil klarifikasi terhadap 1.144 (seribu seratus empat puluh empat) lembar uang yang diragukan keasliannya.

Sebanyak 1.144 lembar uang palsu barang bukti yang ditunjukan dalam Press Conference, di Mako Polresta Tasikmalaya, Kamis( 1/2/2024).(Foto: M.kris)

Karena pecahan Rp 100.000, tahun emisi 2016 ini ada sebanyak 650 (enam ratus lima puluh) lembar dan Rp 100.000 tahun emisi 2014 sebanyak 494 (empat ratus sembilan puluh empat) lembar. Uang yang diragukan keasliannya tersebut didapat dari hasil penangkapan 3 (tiga) orang terduga pelaku di Kota Tasikmalaya pada Selasa (29/1/2024).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh tim ahli dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, uang yang diragukan keasliannya tersebut dinyatakan sebagai uang tidak asli karena tidak memiliki unsur-unsur pengaman Uang Rupiah.

“Dari uang tersebut tidak terdapat mikro teks, bahan dari kertas biasa, dan nomor seri tidak berubah warna jika disinari dengan ultra violet dan uang tidak asli tersebut memiliki kualitas yang rendah karena dapat dikenali dengan mudah melalui metode 3D (Dilihat, Diraba dan Diterawang).

Sebagai upaya mencegah pemalsuan uang rupiah, Bank Indonesia senantiasa melakukan upaya pencegahan baik dari sisi represif maupun preventif.

“Kami akan terus berupaya represif melalui kerja sama dengan aparat penegak hukum dalam proses peradilan untuk memberikan efek jera kepada pelaku pemalsuan uang,”tandasnya.

Sementara itu, upaya preventif dilakukan dengan penguatan unsur pengaman rupiah mengikuti best practice di dunia dan mengikuti perkembangan teknologi.

Maka sebagai upaya edukasi kami akan terus mengenalkan ciri-ciri keaslian uang rupiah kepada masyarakat melalui gerakan Cinta Bangga Paham Rupiah juga terus dilakukan. 

Tambah dia Cinta Rupiah merupakan perwujudan dari kemampuan masyarakat untuk dapat mengenali ciri-ciri keaslian uang Rupiah melalui metode 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang), senantiasa merawat Rupiah agar mudah dikenali keasliannya dan menjaga Rupiah dari tindak pidana pemalsuan uang.

Selanjutnya, apabila masyarakat menemukan uang yang diragukan keasliannya dapat melakukan klarifikasi ke kantor Bank Indonesia atau melalui bank terdekat dan melaporkan kepada Kepolisian setempat apabila menemukan adanya tindak pidana pemalsuan uang Rupiah di lingkungannya.(M.Kris)