OJK Dorong Penguatan Sektor Jasa Keuangan di Wilayah Priangan Timur

DEPOSTJABAR. COM (TASIKMALAYA).- Otoritas Jasa keuangan (OJK) Tasikmalaya terus mendorong upaya penguatan sektor jasa keuangan di wilayah Priangan Timur agar dapat terselenggara secara teratur, adil, transparan dan akuntabel melalui konsolidasi Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

Hal itu untuk meningkatkan daya saing, mendukung inovasi produk dan layanan, meningkatkan kolaborasi dengan lembaga keuangan lainnya serta mendorong BPR untuk memiliki modal inti paling sedikit Rp 6 miliar, termasuk mendorong penguatan Lembaga Keuangan Mikro dan Perusahaan Gadai.

Hal tersebut disampaikan Kepala OJK Tasikmalaya, Melati Usman saat menggelar Munggahan bersama Insan media, di Aula OJK Tasikmalaya, Jumat (28/2/2025).

Menurut Melati, kinerja sektor jasa keuangan di wilayah Priangan Timur yang terpantau stabil selama 2024, OJK Tasikmalaya bersama para pemangku kepentingan juga terus mendorong peningkatan literasi keuangan di daerah.

“Kita patut bersyukur atas pencapaian kinerja LJK selama 2024, kita juga telah melakukan perluasan layanan digital untuk memberikan akses keuangan kepada daerah-daerah kita yang terpencil, ” ucapnya

“Termasuk juga kita terus melakukan peningkatan literasi keuangan bagi pelaku usaha dan masyarakat daerah. Ini semua tentu adalah hasil kolaborasi tim yang solid,” kata Melati.

Pada posisi Desember 2024, OJK Tasikmalaya mencatat secara agregat, total aset, penghimpunan dana dan penyaluran kredit BPR/S dan LKM/S tetap bertumbuh masing-masing sebesar 18,79 persen, 6,11 persen, dan 10,86 persen.

Aset BPR/S di wilayah Kantor OJK Tasikmalaya pada  Deseember 2024 meningkat 19,91 persen yoy. Pertumbuhan kredit/pembiayaan BPR/S di wilayah OJK Tasikmalaya 11,65 persen (yoy), dimana pertumbuhan kredit tertinggi yaitu kedit investasi 16,25 persen (yoy), kredit konsumsi 11,86 persen (yoy) dan kredit modal kerja 7,07 persen (yoy). Di sisi lain, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) BPR/BPRS pada Desember 2024 sebesar 6,43 persen (yoy).

Aset Lembaga Keuangan Mikro (LKM)/S di wilayah Kantor OJK Tasikmalaya pada bulan Desember 2024 menurun 7,46 persen (yoy). Pinjaman LKM/S di wilayah OJK Tasikmalaya menurun 7,62 persen (yoy)  dan Dana Pihak Ketiga (DPK) LKM/S pada Desember 2024 menurun 0,79 persen (yoy).

Penurunan tersebut terutama disebabkan menurunnya ekuitas LKM/S sebesar 29,97 persen sejalan dengan memburuknya kualitas pinjaman LKM menjadi 17,48 persen sehingga wajib membentuk cadangan kerugian yang lebih besar dan terjadinya fraud.

Sementara itu, Kepala OJK Provinsi Jawa Barat, Imansyah menyampaikan seluruh lembaga jasa keuangan di wilayah kerja Tasikmalaya, secara terus menerus memperbaiki penerapan tata kelola agar LJK dapat tumbuh dengan sehat, kuat dan berdaya saing,” kata Imansyah.

” Penerapan governansi yang baik demi pertumbuhan ekonomi regional yang stabil dan kuat, ” ucapnya.

Kegiatan ini diikuti oleh 56 Direksi dan Dewan Komisaris dari 21 BPR/S, 9 LKM/S, dan satu perusahaan Gadai yang berada di wilayah Priangan Timur.

Berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kualitas data SLIK yang dilaporkan oleh masing-masing BPR dan memberikan pemahaman kepada seluruh pengurus LJK baik BPR/S, LKM/S.

Sehingga perusahaan Gadai agar lebih memahami upaya langkah-langkah pencegahan tindak pidana di Sektor Jasa Keuangan termasuk proses penanganan tindak pidana di sektor jasa keuangan. (M.Kris)