Setelah Diterjang Tornado, Dua Gedung Kahatek Kebakaran

DEPOSTJABAR.COM, (BANDUNG).- Musibah masih enggan menjauh dari Kahatex, sepekan setelah diterjang bencana Tornado, pabrik kain terbesar di Bandung Raya itu diguncang kebakaran.

Nggak tanggung-tanggung, bangunan yang terbakar di areal Kahatex, nggak hanya satu tapi dua gedung sekaligus, gedung penyimpanan kain dan gedung produksi akhir kain.

Di gedung tersebut, tidak hanya berisi kain, tetapi juga cairan tabung gas elpiji.

Dengan gambar itu, tak heran bila asap yang membumbung keluar dari area yang terbakar itu berwarna hitam pekan, dan bergulung-gulung, mirip letusan gunung berapi.

Hal itu bisa dibuktikan dari video-video kejadian yang viral di sosial media.

Bila warganet yang menonton video viral itu kaget bagaimana dengan warga sekitar yang pastinya berada tidak jauh dari lokasi kejadian.

Informasi yang didapat, musibah yang meluluh lantakkan gedung Kahatex itu terjadi pada Rabu 29 Februari 2024, sekitar pukul 11.00 WIB.

“Ya hideung weh ngelun ka luhur. Katinggalna mah kahuruanana ageung tadi pas ngawitan mah. (Ya asap hitam mengepul, kelihatannya kebakaran besar, terlihat waktu awal-awal),” kata Ina, warga Baturumpil, tembok belakang Kahatex.

Yuda, warga lainnya mengatakan, turut panik karena mendengar sirine. Ketika sirine berbunyi, warga berhamburan ke luar rumah mereka.

“Diawali sirine, tadi warga langsung pada keluar rumah. Ikutan panik. Bertanya-tanya ada apa. Tapi asap hitam yang mengepul di atas pabrik sudah menjadi jawaban untuk warga,” kata Yuda.

Kepala Pelaksana BPBD Sumedang, Atang Sutarno mengungkap ada dua gedung yang terbakar, yaitu gedung penyimpanan kain dan produksi akhir kain.

“Lokasi yang terbakar adalah di tempat penyimpanan air kain (cairan untuk finishing kain), kebakaran diduga dipicu akibat adanya kebocoran sebuah tabung gas,” katanya di lokasi kejadian.

“Namun saat ini masih dalam penyelidikan dan tabung gasnya sudah kita amankan,” tambahnya.

Atang menegaskan, saat ini masih ada beberapa titik api yang masih menyala dan masih dilakukan upaya pemadaman sekaligus pendinginan.

“Salah satunya di lokasi penumpukan kain. Di sana juga tercium bau menyengat lantaran adanya bahan kimia yang terbakar,” terangnya.

Oleh karena itulah, Atang menyarankan anggota yang bertugas juga memakai masker.

Kendati demikian, Atang memastikan api sudah bisa dikuasai, tak meluas ke permukiman warga.

Dijelaskan Atang, gedung yang terbakar adalah gedung yang tidak terdampak oleh puting beliung yang sempat menerjang PT Kahatex belum lama ini.

“Kalau yang di belakang saya lihat bukan gedung yang terdampak angin puting beliung ya,” ucapnya.

Soal korban luka, Atang melanjutkan sejauh ini pihaknya belum menerima laporan adanya korban luka maupun korban jiwa dari insiden tersebut.

Adapun, soal apakah ada pegawai saat musibah itu terjadi, dikatakan ada pegawai yang tengah beraktivitas.

“Berdasarkan informasi dari pengendali teknis sejauh ini tidak ada korban luka maupun korban jiwa, sekarang para pegawainya saya minta untuk menjauh dari titik lokasi kebakaran,” terangnya.

Upaya pemadaman api, tidak hanya dilakukan oleh petugas pemadam kebakaran dari Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Bandung saja tetapi juga mengerahkan armada polisi.

“Water cannon dikerahkan juga untuk menembus tembok agar bisa dimasukin air,” ujarnya.

Pantauan dari lokasi kejadian, sekitar pukul 15.36 WIB asap hitam yang semula mendominasi langit kini sudah pudar.

Menurut informasi, petugas damkar saat ini tengah melakukan proses pendinginan.(Aris)