DEPOSTJABAR.COM (CIMAHI).- Dinas Arsip Daerah (DAD) Kota Cimahi menggelar sosialisasi Citra Arsip Daerah kepada guru sejarah Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kota Cimahi, di Aula Gedung A Pemkot Cimahi. Kamis (30/11/2023).
Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Tedi Setiadi saat membuka kegiatan sosialisasi tersebut mengatakan, Citra Arsip Daerah merupakan satu kesatuan informasi yang menggambarkan dinamika kolektif sebuah daerah yang terbentuk di atas kesadaran sejarah yang dialami bersama.
Kesadaran sejarah ini diharapkan dapat menjadi landasan moral yang kokoh untuk pijakan melompat ke masa depan yang lebih baik, khususnya bagi masyarakat Kota Cimahi.
“Citra Arsip Daerah Kota Cimahi penting untuk untuk disosialisasikan karena berisi sejarah penting yang harus disampaikan dan diketahui oleh masyarakat, agar semangat untuk membangun daerah terus meningkat, serta menjadi upaya untuk menghormati setiap jasa-jasa para pemimpin maupun masyarakat yang telah memberikan sumbangsih penuh demi kemajuan Kota Cimahi,” kata Tedi.
Selanjutnya Tedi juga menjelaskan, Citra Arsip Daerah Kota Cimahi disusun oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) bersama dengan lembaga kearsipan daerah Kota Cimahi, serta pihak yang terkait.
“Kiranya dengan sinergitas bersama, seluruh koleksi kearsipan terkait Kota Cimahi yang sudah terangkum bisa menjadi media yang dapat menginformasikan kepada pembaca khususnya generasi muda, bagaimana upaya bersama dalam membentuk citra positif daerah yang mendorong kemajuan pembangunan Kota Cimahi,” ucap Tedi.
Kepala Dinas Arsip Daerah Kota Cimahi, Dani Bastian menyampaikan, kegiatan sosialisasi ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman tentang fungsi arsip yang merupakan sumber dari sejarah serta meningkatkan pemahaman masyarakat tentang sejarah Kota Cimahi, sekaligus sebagai tindak lanjut diterimanya buku Citra Daerah Kota Cimahi dari ANRI pada bulan Juni tahun 2023 lalu.
Dalam acara tersebut hadir pula sebagai narasumber dalam kegiatan sosialisasi tersebut Desi Mulyaningsih dari Arsip Nasional RI dan Miftahul Falah dari Universitas Padjadjaran. (Bagdja)
