Dukung Bidang Pendidikan, Dada Rosada Rintis Pendirian Bandung University

DEPOSTJABAR.COM (BANDUNG).- Mantan Walikota Bandung dua periode Dada Rosada menilai sosok Bupati Bandung Dadang Supriatna merupakan pribadi yang baik dan ramah.

Kepribadian baik orang nomor satu di Kabupaten Bandung itu dirasakan oleh Dada Rosada, saat dirinya menjalani hukuman penjara selama 10 tahun di Sukamiskin.

“Sebelum menjadi bupati, Pa Dadang Supriatna rajin menengok saya di penjara. Setiap mengunjungi saya, Pa Dadang rajin membawa makanan, balado entog. Bukan sekadar makanan itu yang membuat saya bahagia. Tapi Pa Bupati tetap baik dan menjaga silaturahmi dengan saya,” ucap Dada Rosada saat menggelar acara halal bihalal di rumah kediamannya di Kecamatan Ciparay, Sabtu (29/04/2023).

Hadir juga,  tokoh Jawa Barat,Hj. Popong Otje Djundjunan, Plh Walikota Bandung, Ema Sumarna, seniman dan budayawan, Acil Bimbo serta tokoh jabar lainnya.

Dada Rosada mengungkapkan kehidupan itu tidak boleh lepas dari silaturahmi dan rasa bersyukur. Sampai saat ini, pria yang mendapat julukan Bapak Bandung tersebut berhubungan baik dan senantiasa menjaga silaturahmi dengan siapapun. Termasuk dengan Bupati Dadang Supriatna.

Sebagai tokoh sunda di Jawa Barat, Dada menyatakan ia akan selalu ikut mendukung program-program yang sudah diluncurkan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung. Dukungannya itu diimplementasikan dengan cara merintis sebuah universitas bernama Bandung University.

“Ini salah satu bentuk dukungan kami untuk Pa Bupati Bandung,  dalam hal ini kita konsens pada aspek pendidikan. Semoga keberadaan Universitas Bandung ini, dapat berkontribusi membantu mewujudkan visi misi pembangunan Pa Dadang dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Kabupaten Bandung”, pungkasnya.

Sementara itu, Hj. Popong Otje Djundjunan atau biasa disapa Ceu Popong berpesan dalam menjalani hidup tidak boleh jauh dari Alquran. Ada prinsip hidupnya yang biasa ia lakukan dengan mengusung Tilu U jeung Tilu O Konsep  itu, menurutnya, merupakan gambaran dari  kandungan Alquran.

“Tilu U. Ulah adigung, Ulah Goreng Hate, jeung Ulah Koret. Tilu O, Olah Otak, Olah Rasa jeung Olahraga. Supaya otak kita tetap pintar, olah otak kita dengan rajin mengisi teka-teki silang. Olah Rasa bermakna, bahwa hati kita harus penuh dengan maaf. Karena pada dasarnya manusia itu tidak ada yang sempurna. Kudu gede hampura”, tegas Ceu Popong.

Bagi Bupati Dadang Supriatna sendiri, Dada Rosada merupakan sosok inspirator. “Kang Dada teh lanceuk, bapa jeung guru kangge simkuring mah. Dulu, saat masih jadi kepala desa, Kang Dada banyak memotivasi saya. Sebagai pemuda yang visioner, ia meyakini suatu saat saya bisa menjadi pemimpin. Haturnuhun Kang Daros,” ungkap pria yang akrab disapa Kang DS tersebut.

Menyikapi pembangunan Bandung University yang akan dirintis oleh Dada Rosada, tentunya ia sangat menyambut baik. “Artinya, Kang Dada juga ikut peduli terhadap kemajuan pembangunan pendidikan dan kecerdasan anak-anak kita di Kabupaten Bandung. Haturnuhun dan sehat selalu, Kang,”  imbuhnya pula. (Her)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *