Studi: Kacang-kacangan Dapat Mengurangi Risiko Demensia

DEPOSTJABAR.COM.- Sebuah studi yang melibatkan lebih dari 50.000 orang di Inggris menemukan bahwa makan segenggam kacang setiap hari dapat membantu mengurangi risiko demensia.

Peserta yang berusia di atas 60 tahun dan makan sekitar 30 gram kacang per hari, menurut studi tersebut, memiliki risiko 16 persen lebih rendah untuk mengembangkan demensia dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi kacang.

Jika kacang dimakan tanpa garam, penurunan risiko meningkat menjadi 17 persen. Tidak masalah bagaimana kacang dimakan—apakah dikupas, dipanggang, atau dikeringkan—hasilnya tetap sama.

Demikian penelitian terbaru soal kacang-kacangan yang bisa mengurangi risiko demensia, sebagaimana dikutip dari aawsat.com, Jumat 15 November 2024.

Sebelumnya perlu dijelaskan dulu bahwa demensia adalah kondisi medis yang mengacu pada penurunan fungsi kognitif (fungsi otak) yang cukup parah sehingga memengaruhi kemampuan seseorang untuk menjalani aktivitas sehari-hari.

Demensia bukanlah penyakit tunggal, melainkan istilah umum untuk sekelompok gejala yang terkait dengan penurunan daya ingat, kemampuan berpikir, berbahasa, dan kemampuan berpikir secara logis.

Beberapa gejala demensia yang umum meliputi:

-Lupa hal-hal penting, seperti nama orang yang dekat, atau kejadian baru-baru ini.

-Mengalami kesulitan mencari kata-kata atau memahami percakapan.

-Kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari, seperti kesulitan dalam merencanakan atau menyelesaikan tugas yang biasa dilakukan, misalnya memasak atau mengatur keuangan.

-Menunjukkan perubahan dalam kepribadian atau perilaku, seperti menjadi lebih mudah marah, bingung, atau cemas.

-Tidak dapat mengenali lokasi atau waktu, sering kali kehilangan orientasi terhadap lingkungan sekitar.

Sulit diobati

Demensia adalah penyakit yang sulit diobati dengan obat-obatan, tetapi makanan tertentu, seperti kacang-kacangan, dapat memberikan manfaat untuk kesehatan otak kita. Namun, para peneliti mengingatkan bahwa hasil ini hanya berlaku untuk orang yang tidak obesitas, memiliki pola tidur yang sehat, dan tidak merokok atau mengonsumsi alkohol setiap hari.

Menurut sumber, ini bukan pertama kalinya kacang-kacangan dikaitkan dengan kesehatan otak.

Menurut sejumlah penelitin lain, kacang-kacangan itu kaya akan energi, nutrisi, senyawa anti-inflamasi, dan antioksidan yang baik untuk otak. Berkat konsumsi kacang, orang yang diteliti menunjukkan peningkatan memori jangka pendek dan kefasihan verbal.

Penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa diet Mediterania, yang kaya akan kacang-kacangan, biji-bijian, dan buah-buahan, dapat mengurangi risiko demensia hingga 23 persen. Sebaliknya, diet Barat yang tinggi lemak jenuh, gula, dan garam justru meningkatkan risiko demensia. (Ina)

Berita Jabar Lainnya