Traumatis di Masa Kecil, Inner Child Akankah bisa sembuh?

Mengapa? Karena kamu terbiasa dituntun, kehidupanmu sudah diatur sehingga saat kamu beranjak dewasa kamu kesulitan mengambil keputusan, kamu kesulitan menentukan arah hidupmu, sehingga kamu stuck di ‘zona nyaman’.

3. Sulit percaya

Ketika masa kecilmu seringkali menjadi korban kebohongan orang tua, sekarang kamu menjadi lebih waspada untuk menghindari rasa sakit hati.

Padahal ketakutanmu itu bisa jadi hanya ada dalam pikiranmu meskipun tidak semua orang berniat membohongimu.

4. Sulit berkata ‘tidak’

Batasan diri itu penting. Namun karena inner child yang terluka, kamu kesulitan membuat batasan diri sehingga membuatmu sulit berkata ‘tidak’. Kamu merasa tidak enakan, kamu takut memberatkan orang lain, kamu ingin menyenangkan orang lain dengan mengorbankan kesenangan dan kenyamanan dirimu sendiri.

Kamu tidak harus selalu menyenangkan orang lain. Kamu juga memiliki kebutuhan sendiri, maka janganlah takut untuk menolak. Kamu tidak perlu merasa bersalah, itu bukan salahmu kok.

5. Takut sendirian

Jika sejak kecilmu dipaksa untuk mandiri atau selalu mengalah kepada adik-adikmu atau saudaramu, maka pengalaman itu dapat membuat dirimu merasa butuh pengakuan dan ingin diterima oleh orang lain.

Kamu melakukan hal apapun supaya kamu diterima dan tidak ditinggalkan oleh orang lain. Kamu takut ‘sendirian’.

Yahh, itu saja sedikitnya ciri-ciri inner child yang belum sembuh

Lalu apakah Inner Chil dapat sembuh? Tentu.

Dengan cara memaafkan diri sendiri. Terimalah bagian dirimu di masa lalu, keluarkan emosi negatif dalam dirimu. Tidak mudah, tapi semua itu memang membutuhkan proses.

Kita perlu menyembuhkannya supaya tidak berkelanjutan ke generasi selanjutnya. Untuk menyelamatkan anak kita nanti dari pahitnya menelan hasil dari sikap kita pada mereka. (RA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *