Penanganan Dampak Gempa Sumedang Difokuskan Dulu di RSUD

DEPOSTJABAR.COM (BANDUNG).- Sebelum terompet berbunyi dan kembang api tahun baru 2024 dinyalakan, Sumedang sudah lebih dahulu disulut gempa bumi berkekuatan 4,8 magnitudo, Minggu 31 Desember 2023.

Gempa bumi yang menggoyang Sumedang pada Minggu pukul 20.34 WIB (malam tahun baru 2024) –ini terjadi akibat aktivitas Sesar Cileunyi-Tanjungsari.

Getaran gempa juga dirasakan pasien RSUD Sumedang. Akibatnya pasien terpaksa harus diungsikan ke halaman rumah sakit yang berlokasi di Jalan Prabu Geusan Ulun.

Pejabat  Gubernur Jabar, Bey Triadi Machmudin mengatakan, penanganan dampak gempa Sumedang difokuskan terlebih dulu di RSUD Sumedang.

“Masih didata berapa kerusakan dan sebagainya. Yang pasti di RSUD diperhatikan betul karena terjadi keretakan. Jadi memang masih dipantau kerusakan apa saja. Tapi Bupati Sumedang barusan menyatakan bahwa beliau konsentrasi di RSUD dulu,” kata Bey di Gedung Sate, Minggu.

Bey juga menjelaskan, sambil melakukan penanganan di RSUD Sumedang, Pemprov Jabar juga terus melakukan pendataan dampak gempa di kawasan lainnya, termasuk rumah penduduk.

“Jadi itu yang penting RSUD dulu. Yang hal lain, di rumah-rumah, masih menunggu hasil laporan. Segera (meninjau),” kata Bey.

Ia mengatakan di hari yang sama, terjadi empat gempa di Jawa Barat. Pertama adalah di Pangandaran, dan tiga lainnya di Sumedang.

“Di Pangandaran, kebetulan Pak Kapolda dan Pangdam saat gempa ada di sana dan alhamdulillah tidak ada apa-apa dan masyarakat juga tidak panik. Kemudian 3 di Sumedang,” katanya.

Pj Bupati Sumedang ,Herman Suryatman mengatakan, berdasarkan pendataan yang dilakukan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumedang, gempa bumi berdampak terhadap RSUD Sumedang dan RSUD Pakuon.

“Di RSUD Sumedang sebanyak 248 pasien rawat inap dan 83 pasien IGD ditempatkan di halaman RS. Kami menyiapkan 5 tenda di jalan raya yang sudah ditutup,” katanya sebagaimana dikutip dari konferensi pers yang tayang di youtube info BMKG.

Guncangan gempa, ujar Herman Suryatman, menyebabkan tiga bangunan di RSUD Sumedang retak, yaitu gedung paviliun, VIP dan Sakura. Saat ini sedang dilakukan pengecekan tim konstruksi.

“Sedangkan di RS Pakuon kondisi aman (tidak terjadi kerusakan). Seluruh pasien sudah di evakuasi keluar RS ke tempat aman,” ujar Herman Suryatman.

Petugas BPBD Sumedang, tutur Pj Bupati Sumedang, telah dikerahkan untuk melakukan asesmen mendetail terhadap daerah terdampak. Berdasarkan laporan, gempa bumi merusak 53 rumah di Babakan Hurip, Sumedang Selatan.

“Di Babakan Hurip 53 rumah rusak dan kurang lebih ada 200 warga dievakuasi ke tiga lokasi lapangan. Saat ini sedang dibangun tenda lapangan di Babakan Hurip untuk menampung warga terdampak,” tutur Pj Bupati Sumedang.

Sementara itu, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada Badan Geologi mengatakan satu hari ini (Minggu 31 Desember 2023), Sumedang digoyang gempa bumi tiga kali.

Selain itu, gempa bumi yang menggoyang Sumedang itu terjadi akibat aktivitas Sesar Cileunyi-Tanjungsari.

Menurut data Sesar Cileunyi-Tanjungsari, sesar mendatar mengiris, sebarannya mulai dari selatan Desa Tanjungsari menerus ke timur laut hingga lembah Sungai Cipeles, dan nilai laju geser berkisar antara 0,19 – 0,48 mm/tahun.

Untuk dampak dari kejadian gempa bumi ini, berdasarkan laporan awal BPBD Jawa Barat, telah mengakibatkan kerusakan rumah penduduk di Kampung Babakan Hurip, Kelurahan Kotakaler, Kampung Rancapurut, Desa Rancamulya, Kecamatan Sumedang Utara dan Kecamatan Sumedang Selatan.

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lokasi pusat gempa bumi terletak di darat pada koordinat 107,94 BT dan 6,85 LS, berjarak sekitar 1,5 km timur Kota Sumedang, dengan magnitudo 4,8 pada 20:34:24 WIB.

Sebelumnya stasiun BMKG pada hari yang sama juga mencatat kejadian gempa bumi pada pukul 14:35:34 WIB dengan magnitudo (M4,1) dan pukul 15:38:10 WIB dengan magnitudo 3,4. (Aris/Kris)