DEPOSTJABAR.COM (BANDUNG).- Polda Jawa Barat menggelar Apel Gelar Pasukan Operasi Zebra Lodaya 2024 di wilayah hukum Polda Jabar di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Bandun, Senin 14 Oktober 2024.
Operasi kali ini, Polda Jabar mengusung tema “Melalui Operasi Zebra Lodaya 2024, Polda Jabar Mendukung Suksesnya Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih serta Mengajak Masyarakat untuk Tertib Berlalu Lintas demi Kamseltibcarlantas yang Aman dan Nyaman.”
Wakapolda Jabar, Brigjen Pol. Wibowo, S.I.K., M.Hum, yang memimpin apel tersebut mengatakan, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Polri, khususnya Polantas, bersama pemerintah dan instansi terkait, memiliki tanggung jawab untuk menjaga keamanan dan kelancaran arus lalu lintas.
Termasuk di dalamnya mengurangi kemacetan, pelanggaran, dan kecelakaan lalu lintas untuk menciptakan kamseltibcarlantas yang kondusif.
Di era sekarang, kata Wibowo, untuk mewujudkan hal itu, dibutuhkan upaya dan kerja keras dari Kepolisian, termasuk kegiatan preemptive dan preventive, serta penegakan hukum lalu lintas melalui sistem elektronik seperti e-TLE statis dan mobile.
Selain itu, teguran yang bersifat humanis untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap peraturan lalu lintas.
Operasi Zebra Lodaya 2024 yang akan berlangsung selama 14 hari, dari 14 hingga 27 Oktober 2024, pada akhirnya diharapkan dapat menciptakan kondisi kamseltibcarlantas pasca pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih.
1.967 personel
Wakapolda Jabar, Brigjen Pol. Wibowo menambahkan, untuk suksesnya operasi, sebanyak 1.967 personel akan terlibat. Mereka terdiri dari 520 personel dari Satgas Polda Jabar dan 1.447 personel dari jajaran.
“Dengan jumlah personel tersebut, saya yakin Operasi Zebra Lodaya 2024 dapat berjalan dengan baik,” ujar Wakapolda Jabar.
Tujuan dari operasi ini adalah untuk mengurangi jumlah kecelakaan dan korban jiwa, serta meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas. Sasaran operasi mencakup potensi gangguan, ambang gangguan, dan gangguan nyata yang dapat menyebabkan kemacetan dan kecelakaan lalu lintas.
Daerah operasi mencakup jalan tol dan jalan non-tol yang menjadi tanggung jawab fungsi Lalu Lintas Polri, didukung oleh fungsi Kepolisian dan instansi terkait. Kegiatan akan mengedepankan pendekatan edukatif, persuasif, dan humanis, serta penegakan hukum melalui sistem elektronik.
Wakapolda Jabar juga mengingatkan kepada semua personel agar memanjatkan doa sebelum bertugas, mengutamakan keselamatan, dan melakukan edukasi mengenai tertib berlalu lintas.
“Hindari tindakan yang tidak produktif dan sikap arogan agar kehadiran Polantas dapat dirasakan oleh masyarakat,” kata Wibowo. (Ina)