STIA YPPT Priangan Timur Harus Jadi Barometer Pendidikan di Tasimalaya,

DEPOSTJABAR.COM (TASIKMALAYA).- Anggota DPR RI Komisi X,  Ferdiansyah menyebut, STIA YPPT Priangan Timur di usia 50 tahun harus menjadi barometer pendidikan di Tasikmalaya.

Menurut Ferdiansyah, Tasikmalaya ini  mengandung dua arti karena secara nasional orang Tasik ini terkenal dengan sebutan Kota Santri dan Kota Resik.

“Nah kontek ini dengan membangun transformasi harus ada jaminan untuk kedepan bahwa para mahasiswa dan para karyawan, para penyelenggara harus berprilaku nyantri dan juga bersih.Kita ketahui terutama dan permohonan maaf ini yang beragama Islamkan sebagian daripada Iman jadi kalau ada warga yang Setia ke STIA YPPT Priangan Timur yang belum bersih berati belum beriman, Lata Ferdiansyah, Sabtu (17/2/2024).

“Dengan transformasi ini  dibutuhkan bekerjasama dengan adanya kebersamaan, tapi yang kita perlu diingat tujuan utama adalah membuat transformasi ini dirasakan. Jadi keberadaan STIA YPPT Priangan Timur ini dirasakan oleh rakyat atau tidak dan hidup ini harus saling dimanfaatkan dan keberadaan STIA YPPT Priangan Timur ini harus saling bermanfaat dan jangan lupa dengan kalah pentingnya adalah menyandang kota santri dan kota resik bukan hal yang gampang, Lata Ferdiansyah.

Dingatkannya, harus jawab kenapa calon Presiden dan Calon Wakil Presiden yang ada di Indonesia  selalu mengunjungi Tasikmalaya. Hal itu,kKarena ini Magnet yang harus kita baca oleh STIA YPPT Priangan Timur dan ini sangat menarik dan ini harus di sadari oleh warga Tasikmalaya.

“Kedepan di tahun 2049 kita harus mempunyai target adanya Calon Presiden dan Wakil Presiden dari Tasikmalaya,” ungkap Ferdiansyah.(M.Kris)