Januar P. Ruswita Terpilih Secara Aklamasi Jadi Ketua Umum SPS 2023-2027

DEPOSTJABAR.COM (MEDAN).- Januar P. Ruswita  Direktur Bisnis PT Pikiran Rakyat dalam Kongres XXVI Serikat Perusahaan Pers (SPS) secara aklamasi terpilih menjadi Ketua Umum SPS Periode 2023-2027. Januar akan menggantikan Alwi Hamu, Ketua Umum SPS periode 2019-2023.

Kongres XXVI SPS yang digelar di Hotel Aryaduta, Kota Medan, Sumatera Utara, Selasa (7 Febaruari 2023), diikuti 21 SPS Provinsi. Dari wilayah barat hadir SPS Jawa Barat, Banten, Nanggroe  Aceh Darussalam (NAD), Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Timur, dan SPS Kalimantan Tengah.

Sementara dari wilayah tengah Indonesia, hadir  SPS Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan SPS Sulawesi Tenggara. Dari  wilayah Timur hadir SPS Maluku Utara.

Setelah secara aklamasi terpilih, Januari P. Ruswita yang menjabat sebagai Ketua Harian SPS periode 2019-2023 menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan pengurus SPS Provinsi se-Indonesia. 

“Amanah ini tidak bisa saya tolak. Saya berharap SPS sebagai organisasi perusahaan pers tertua, bisa terus menjaga kekompakan. Marwah SPS coba kita tingkatkan lagi,” ujar Yepi sapaan akrab Januar P. Ruswita.

Januar P Ruswita (ketiga kiri) (foto:ist)

Yepi mengungkapkan, tantangan yang dihadapi perusahaan pers ke depan sangat berat. Ia berharap SPS dapat membantu anggotanya untuk melewati tantangan-tantangan tersebut.

Sementara itu pembukaan Kongres XXVI SPS dihadiri Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi. Dalam sambutannya, Edy mengatakan,   pers merupakan bagian dari pembangunan bangsa ini.  Di masa perjuangan, peranan pers sangat besar. Begitu juga di masa-masa mengisi kemerdekaan,  pers bersama-sama pemerintah dan rakyat membangkitkan kesejahteraan Bangsa Indonesia.

“Pers tidak akan pernah mati, pers punya senjata yang bisa digunakan untuk hal positif, yaitu membangun bangsa ini,” ujar Edy.

Edy menyampaikan,  pers nasional bukan lahir di Jawa Barat tahun 1923. “Pers nasional lahir di Sumatera Utara tahun 1863,” tuturnya.

Di Sumatera Utara, lanjutnya, banyak tokoh-tokoh pers tapi tidak kelihatan. “Karena orang Sumatera Utara mudah bosan, tapi kemampuan di bidang jurnalistik sangat tinggi,” cetusnya.

Pers banyak sekali secara kuantitas , harus dipikirkan secara kualitas. “Kalau ini berjalan, maka perusahaan akan jalan,” tuturnya.

Edy mengatakan bahwa pihaknya membutuhkan pers. “Karenanya kami berusaha untuk membantu keberlanjutan perusahaan pers,” katanya.

Saat pandemi Covid-19, tambahnya, banyak perusahaan media yang kolaps. Saat itu, pihaknya membantu memberikan subsidi dengan cara membeli koran supaya perusahaannya bisa berlanjut.

Edy mengajak perusahaan pers untuk bersama-sama menghadapi kesulitan sehingga Indonesia menjadi negara yang beradab, negara yang benar-benar bisa menjalankan  amanat supaya rakyatnya hidup sejahtera.(Her)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *