Ketua Umum PWI Pusat Yakin SJI akan Lahirkan Lulusan yang Handal

DEPOSTJABAR.COM (BANDUNG).- Ketua Umum (Ketum) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Hendry Ch Bangun menegaskan, Sekolah Jurnalisme Indonesia  (SJI) adalah program kerja prioritas PWI.

Hal itu ditegaskan Hendry Ch Bangun dalam sambutannya saat pembukaan Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI), Selasa (06/02/2024), di Gedung PWI Provinsi Jawa Barat Bandung.

Menurut Hendry, PWI menjadikan SJI sebagai penyemai bibit unggul wartawan kader PWI yang akan mewarnai karya jurnalisme bercirikan kebangsaan di tanah Air, dan juga memiliki integritas serta berpikir kritis dan multitasking.

Hendry berharap semua peserta yang dilatih dalam SJI, selain mampu bekerja sebagai wartawan sesuai tuntutan jaman abad ke-21, juga akan menjadi wartawan nasionalis pembela NKRI.

Lebih lanjut Ketua Umum PWI ini mengatakan, ada kistimewaan dalam program SJI yaitu adanya mobile school (sekolah keliling), dimana dalam pelaksanaannya mendekati peserta disetiap daerah dengan mengutamakan kebutuhan peserta akan pengetahuan dan keterampilan jurnalisme.

“Kami yakin SJI akan melahirkan lulusan yang handal dalam melakukan tugas jurnalistik kekinian, selain itu, SJI juga akan membentuk budaya sekolah (school culture) yang khas, sesuai kekhasannya sebagai sekolah kedinasan keliling yang mengutamakan keterampilan serba bisa, berintegritas dan memiliki semangat kebangsaan”, ujar Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch. Bangun.

Sebelumnya Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim juga mengapresiasi program SJI tersebut, Nadiem mengatakan, saat ini dunia jurnalisme tengah bersaing dengan Artificial Intelegence (AI) atau kecerdasan buatan. Menurutnya, perkembangan teknologi yang ada saat ini bukan alasan untuk menurunkan kualitas jurnalisme di Indonesia.

Nadiem berpesan agar para wartawan tetap menjaga kualitas jurnalisme di tengah disrupsi informasi.

“Tentunya teknologi telah merubah segala aspek daripada sektor jurnalisme. Disruptif kondisinya. Tapi itu bukan alasan untuk menurunkan kualitas jurnalisme. Kita harus berkompetisi dengan AI sekarang. Kita harus berintegritas, berpikiran kritis, kita harus menulis dengan hati nurani, karena itu yang tidak dimiliki oleh mesin kecerdasan buatan,” pungkasnya.(ast)