Saat itu, sempat terdengar suara kapten pesawat, Letnan Charles Taylor, di radio mengatakan:Kami memasuki air putih, ada yang tidak beres. Kami tidak tahu lokasi kami di mana, airnya hijau, bukan putih.Angkatan Laut AS melakukan investigasi dan akhirnya melaporkan insiden tersebut “penyebab tidak diketahui.”Sejak kejadian tersebut sampai tahun 1980-an, sebanyak 25 pesawat kecil hilang saat melewati Segitiga Bermuda. Mereka tidak pernah terlihat lagi dan tidak ada puing yang pernah ditemukan.
Alhasil, cerita ini menarik perhatian publik.Beberapa orang memberikan berbagai penjelasan berlebihan bahwa ada kekuatan paranormal atau supranatural.Ada juga yang mengaitkan alien atau mahkluk gaib yang tinggal di kota bawah laut yang hilang Atlantis dengan kejadian tragis tersebut.Fakta bahwa hasil laporan resmi menyebutkan “penyebab yang tidak diketahui” semakin menambah ketertarikan.
Berpikir kritis
Berdasarkan berbagai penjelasan di atas, kita harus bertanya diri sendiri: jika kita tidak tahu apa yang menjadi penyebab atas suatu hal atau jika suatu hal terlihat misterius, apakah kita harus mencari jawaban dari sisi paranormal (seperti hantu/roh) atau supranatural (sihir/keajaiban)?Bagi beberapa orang akan melakukan itu. Mereka merasa penjelasan itu yang menarik. Inilah yang terjadi selama beberapa dekade pada insiden di Segitiga Bermuda.Akan tetapi, ketika kita mencoba mempelajari tentang peristiwa ini dan tidak langsung mengambil kesimpulan, penyebabnya terlihat lebih sederhana.
Kita ambil contoh hilangnya Charles Taylor dan 5 pesawat yang kemudian diselidiki oleh Angkatan Laut ASInvestigasi tersebut menemukan bahwa saat mulai gelap dan cuaca berubah, Taylor membawa pesawat menuju lokasi yang salah.Taylor juga mempunyai pengalaman hilang saat terbang. Dia telah 2 kali diselamatkan di Laut Pasifik. Angkatan Laut sendiri sudah memahami apa yang sebenarnya terjadi bahkan sebelum kejadian menghilang.
BACA JUGA: Siswa SMK di Kota Tasikmalaya Tewas Kecelakaan di Jln. SL Tobing, Begini Kronologisnya