DEPOSTJABAR.COM.- Fenomena alam Gerhana Bulan Total kembali akan terjadi di belahan dunia, pada tanggal 14 Maret 2025.
Fenomena ini akan berlangsung selama sekitar 5 jam, dengan puncaknya terjadi pada pukul 13.58 WIB.
Selama gerhana, bulan akan tampak berwarna merah mencolok selama 65 menit. Fenomena ini dikenal sebagai “Blood Moon” atau bulan merah.
Sayangnya, gerhana bulan total ini tidak dapat disaksikan dari wilayah Indonesia.
Namun demikian, masyarakat Indonesia di wilayah timur dapat menyaksikan gerhana Bulan penumbra mulai pukul 17.50 WIT hingga 19.00 WIT.
Untuk melihat fenomena gerhana bulan total, Anda tidak memerlukan kacamata khusus. Yang dibutuhkan hanya lingkungan sekitar yang gelap dan jauh dari cahaya lampu-lampu kota.
Meskipun Indonesia tidak berada dalam jalur pengamatan langsung gerhana bulan total, informasi ini tetap menarik bagi para pengamat astronomi maupun masyarakat umum.
Pengertian
Gerhana Bulan Total adalah fenomena astronomi yang terjadi ketika Bumi berada di antara Matahari dan Bulan, sehingga bayangan Bumi sepenuhnya menutupi Bulan. Ini hanya bisa terjadi saat Bulan Purnama.
Selama gerhana Bulan Total, ada beberapa fase yang terjadi:
Penumbra: Bayangan sebagian dari Bumi mulai menutupi Bulan.
Umbra: Bayangan gelap total dari Bumi menutupi Bulan, menyebabkan gerhana total.
Totalitas: Pada tahap ini, Bulan akan terlihat merah karena cahaya Matahari yang melewati atmosfer Bumi dan menyaring warna biru, menyisakan warna merah untuk mencapai permukaan Bulan.
Umbra Berakhir: Bulan perlahan keluar dari bayangan total Bumi.
Penumbra Berakhir: Bulan sepenuhnya keluar dari bayangan sebagian Bumi, dan kembali tampak seperti purnama biasa.
Fenomena ini sering disebut sebagai “Blood Moon” karena warna merah yang ditampilkan Bulan selama fase totalitas. Gerhana Bulan Total memberikan kesempatan yang menakjubkan untuk mengamati dan mempelajari pergerakan benda-benda langit dan interaksi antara Matahari, Bumi, dan Bulan. (Ina)
