Ramadan 1444 H : Contoh Ceramah Ramadan Singkat 2023 Tentang Mengenang Kembali 6 Dialektika Imam Al Ghazali, Apa yang Paling Besar di Dunia?

DEPOSTJABAR.COM,- Imam al Ghazali merupakan tokoh ulama besar dalam sejarah Islam, beberapa dialektika atau dialognya kepada para muridnya selalu dikenang sebagai nasihat yang dapat kembali direnungkan selama bulan puasa Ramadhan 2023 ini bagi kaum muslim.

Imam al Ghazali selalu mempertanyakan tentang sesuatu yang penting dan tidak dalam bentuk dialektika, seperti mempertanyakan apa yang paling besar di dunia yang kemudian bisa menjadi ceramah singkat Ramadhan.

Berikut adalah 6 dialektika Imam al Ghazali kepada murid-muridnya dalam mempertanyakan hakikat hidup yang dapat direnungkan bersama sekaligus dijadikan bahan ceramah singkat Ramadhan siapapun yang membutuhkan.

1. Kematian

Imam al Ghazali membuat pertanyaan pertama yang diajukan kepada sang murah, “Apa yang paling dekat dengan diri kita?”

Para muridnya menjawab bahwa orang tua, guru, teman, dan kerabatlah yang paling dekat.

Meskipun jawaban tersebut dihargai, Al Ghazali menjawab kalau yang paling dekat adalah kematian.

Hal ini dikarenakan setiap makhluk hidup pasti akan mengalami kematian, seperti yang telah dijelaskan dalam Al-Quran surah 3 ayat 185, surah 29 ayat 57, dan surah 21 ayat 35.

Kematian datang tanpa diduga, sudah pasti dan tidak dapat dihindari maupun dipercepat atau diperlambat, seperti yang dijelaskan dalam Al-Quran surah 10 ayat 49 dan surah 63 ayat 11.

2. Waktu

Pertanyaan kedua yang diajukan Imam al Ghazali kepada murid-muridnya adalah, “Apakah yang paling jauh dari diri kita?”

Para muridnya menjawab bahwa negeri Cina, Bulan, Matahari, dan Bintang adalah yang paling jauh.

Namun, sang Imam menjawab bahwa yang paling jauh adalah waktu yang telah berlalu.

Waktu terus berjalan dan tidak pernah berhenti hingga kiamat.

Jika waktu telah berlalu, tidak mungkin untuk dikembalikan.

Bahkan, semenit yang telah berlalu lebih jauh daripada seribu tahun yang akan datang.

Dalam Al-Quran, waktu dijelaskan sebanyak 224 kali, termasuk di dalamnya sumpah Allah atas waktu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *