Bupati Bandung Lepas Ekspor Produk Pakan Ikan Hias, Ini Nilainya

DEPOSTJABAR.COM (SOREANG).- Bupati Bandung Dr. H.M. Dadang Supriatna melaksanakan pelepasan ekspor produk Frozen Ornamental Fish Food, di Plaza Upakarti Soreang Kabupaten Bandung, Senin (12/6/23).

Ekspor pakan ikan hias dengan tujuan Jepang tersebut dilaksanakan oleh PT. Kyorin Group Indonesia bekerjasama dengan Dinas Pangan dan Perikanan (Dispakan) Kabupaten Bandung. Ekspor produk Frozen Ornamental Fish Food itu sebanyak 11,6 ton dengan nilai Rp 1,5 miliar.

Bupati Dadang Supriatna berharap dalam pelaksanaan pelepasan ekspor produk  ini bisa berjalan lancar mengingat  perbaikan ekonomi daerah salah satunya adalah dengan peningkatan ekspor. Bukan hanya membantu para pelaku usaha untuk tumbuh dan membuka lapangan kerja, tetapi juga untuk menghasilkan devisa.

Bupati Dadang Supriatna melihat peluang pasar ekspor yang masih terbuka lebar di negara-negara lain.   Sejumlah produk asal Kabupaten Bandung, bisa dijadikan produk ekspor dan sudah beberapa kali dilaksanakan ekspor ke luar negeri.

“Ini merupakan ekspor yang keempat, setelah sebelumnya sudah dilaksanakan ekspor kopi, wortel, porang , jahe. Sekarang produk frozen yang merupakan pakan ikan hias dengan tujuan Jepang,” kata Dadang Supriatna.

Bupati Bandung mengungkapkan bahwa PT. Kyorin Group Indonesia ini yang berdomisili di Kabupaten Bandung, dengan pelaksanaan ekspor produk frozen sebanyak 11,59 ton merupakan cacing darah beku yang di ekspor ke negara Jepang.

Bupati Bandung pun melihat langsung proses produksi pakan ikan hias frozen tersebut melalui tayangan video pendek yang ditampilkan di sela-sela pelepasan produk frozen.

“Ekspornya akan lebih menarik,” katanya.

Dadang Supriatna pun berharap kepada Dispakan Kabupaten Bandung untuk mengembangkan budidaya cacing darah beku tersebut, untuk terus ditindaklanjuti dalam upaya pengembangan atau peningkatan ekonomi masyarakat.

“Kita juga berharap dalam pelaksanaan budidaya cacing darah beku tersebut dikerjasamakan, di antaranya dengan BBWS Citarum untuk memanfaatkan sungai bekas untuk dioptimalkan dan banyak tempat lainnya,” harap orang nomor satu di Kabupaten Bandung ini.

Dadang Supriatna pun mengungkapkan jika dalam hal budidaya ini bisa mengerjakan masyarakat akan bertambah lebih baik.

“Apalagi pasar saat ini, saya yakin bahwa 11,59 ton produk frozen ini, saya kira bukan awal dan terakhir, tapi ini merupakan suatu awal untuk terus  berkelanjutan. Sehingga nanti pasok yang sesuai dengan pasar dan kebutuhan, yang tentunya ini dijadikan suatu patokan dan insya Allah mungkin kita akan dorong sebagai pemerintah daerah, kira-kira peranan dari pemerintah daerah apa yang kita berikan untuk perusahaan tersebut. Dengan harapan bisa menutupi kebutuhan ekspornya, yang tentunya menjadi andalan kita dan ini juga suatu devisa negara,” tuturnya.

Dadang Suptiatna menyebutkan, jika ada devisa, berati ada lagi penambahan lagi anggaran, tentunya semua anggaran dan devisa ini untuk pembangunan di negara Indonesia, khususnya di Kabupaten Bandung.

“Kita berharap perusahaan PT. Kyorin Grup Indonesia bermanfaat untuk lingkungan dan jangan lupa CSR-nya bisa digulirkan kepada masyarakat sekitar,” katanya.

Tujuan Jepang

Di tempat sama, Kepala Dispakan Kabupaten Bandung Ir. Ina Dewi Kania, M.P., mengatakan, hari ini melaksanakan pelepasan ekspor produk Frozen Ornamental Fish Food atau biasa disebut dengan Blood Worms. “Ini dihasilkan oleh PT. Kyorin Group Indonesia. Pabriknya ada di Dayeuhkolot Kabupaten Bandung,” katanya.

Menurutnya, produk Frozen Ornamental Fish Food sebanyak 11,59 ton dengan tujuan Jepang.

“Dan ini akan dilakukan setiap bukan oleh PT. Kyorin Grup Indonesia. Dengan harapan kedepannya ada MoU dengan negara-negara lainnya, seperti Amerika,” tuturnya.

Ia mengatakan, produk frozen ini adalah untuk pakan ikan hias, yang berasal dari bahan baku cacing yang ada di sawah.

“PT. Kyorin ini baru bisa memenuhi 10 persen saja dari kebutuhan dunia. Jadi kita berharap PT. Kyorin bisa mengembangkan usahanya. Karena PT. Kyorin dengan bisa mengembangkan usaha di Kabupaten Bandung, berarti pertumbuhan perekonomian di Kabupaten Bandung akan maju. Kemudian penyerapan tenaga kerja dan membuka kesempatan kerja untuk masyarakat Kabupaten Bandung,” katanya.

Menurut Ina, ekspor produk frozen ini merupakan yang pertama kali ke Jepang. “Satu kali ekspor senilai Rp 1,4 miliar,” katanya.

Ia mengatakan di perusahaan itu ada sekitar 200 pekerja. Menurutnya, kalau perusahaan ini terus berkembang maka akan menambah kesempatan atau peluang kerja bagi masyarakat.

“Bisa menggerakkan perekonomian masyarakat Kabupaten Bandung,” katanya.

Ina berharap,  PT. Kyorin bisa mengembangkan usahanya dan lebih banyak lagi negara yang menjadi tujuan ekspornya. “

Supaya masyarakat Kabupaten Bandung bisa bekerja di perusahaan ini. Dengan harapan bisa menggerakkan pertumbuhan perekonomian Kabupaten Bandung. Ini salah satu konsep pentahelix Pak Bupati Bandung, sehingga pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bandung akan lebih baik,” katanya.

Sementara itu, CEO PT. Kyorin Grup Indonesia Indra Krisnamukti mengatakan, fokus pada produksi pakan ikan hias. “Karena kami melihat potensi pasar pakan ikan hias di dunia sedang tumbuh dan berkembang, baik pasar di Asia maupun di Amerika,” kata Indra.

Indra mengatakan, pelaksanaan ekspor produk frozen ini merupakan tahap awal untuk mengenalkan produk produksi dari Kabupaten Bandung ini untuk ke pasar dunia.

“In Syaa Allah produk yang kami hasilkan di Kabupaten Bandung ini menjadi produk berkualitas dan bisa bersaing di pasar internasional,” katanya.

Indra mengatakan tujuan pasar atau ekspor pakan itu adalah ke Jepang dan Amerika.

“Bahan baku cacing darah ini kami dapatkan hanya lokal Bandung dan sekitarnya dengan melibatkan sekitar 200-300 petani. Bahan baku cacing darah ini yang berasal dari sawah dan sungai, masih tangkapan alam. Insya Allah kedepannya untuk dilakukan budidaya cacing darah di Kabupaten Bandung,” katanya. (Bagdja)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *