Menurun, Angka Kemiskinan dan Cari Kerja Tahun 2023  di Kota Cimahi

DEPOSTJABAR.COM (CIMAHI).- Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cimahi menunjukan, angka pengangguran di Kota Cimahi sampai bulan Agustus 2022 berkisar di 10,77% atau 34.536 orang.

“Sebenarnya kita mengalami penurunan di tahun 2022, menjadi 10,52% atau menjadi 33.192 orang pengangguran,” ungkap Kepala Dinas Tenaga  (Kadisnaker) Kota Cimahi,  Asep Jayadi saat dikonfirmasi di ruangan kerjanya Senin (22/1/2024).

Asep setelah berkoordinasi dengan pihak BPS yaitu dengan Siti, bahwa mereka telah melaksanakan survey dan bukan berdasarkan sensus.

Dimana survey ini dilakukan dengan mengambil sampling dengan 60 titik, atau dari 60 RT.

“60 RT itu diambil 10 Kartu Keluarga (KK), sementara kalau kita di Kota Cimahi ini ada 1.850 RT,” terangnya.

Dari hasil tersebut kata Asep, diolah sehingga menghasilkan pengangguran di Kota Cimahi cukup tinggi.

“Namun apa bila dilihat dari angka, kita ini dibawah kota lainnya, bahkan kota lainnya di luar Cimahi sampai ada ratusan ribu orang pengangguran, sedangkan di Cimahi hanya sekitar 33.000,” jelas Asep.

Memang diakui Asep,  di Kota Cimahi pembagi angkatan kerjanya kecil, dengan jumlah penduduk yang relatif kecil hanya sekitar 600 ribu saja.

“Penduduk kita kan kurang lebih 650 ribuan, kalau dilihat dari jumlah itu sebetulnya tidak jadi angka yang pertama, untuk masuk dijajaran itu, hanya dilihat dari prosentase saja,” ucapnya.

Namun lanjut Asep, bila permasalahan tingginya pengangguran di Kota Cimahi dilaksanakannya bukan dengan survei tetapi secara sensus akan lain hasilnya.

“Namun kita lihat selama tiga bulan terakhir ini, dari bulan Oktober, November dan Desember tahun 2023, bahwa jumlah pengangguran atau pencari kerja yang ada di Kota Cimahi, kita melihat dari data AK 1 (pencari kerja atau Kartu Kuning) pada bulan Oktober ada 69 orang pencari kerja,” beber Asep.

Lalu pada bulan November 2023 pencari kerja ada 445 orang, dan pada bulan Desember tahun 2023 pencari kerja ada 111 orang pencari kerja.

“Dari para pencari kerja tersebut yang sudah ditempatkan atau sudah mendapatkan pekerjaan, di bulan Oktober 2023 sebanyak 63 dari 69 orang pencari kerja,” jelas Asep.

Juga pada bulan November dari pencari kerja sebanyak 445 orang, yang sudah diterima untuk bekerja sebanyak 306 orang sudah mendapatkan pekerjaan.

“Sedangkan di bulan Desember 2023, dari 111 orang pencari kerja, 75 orang yang sudah mendapatkan pekerjaan, itulah tiga bulan terakhir yang kami rangkum pencari kerja di Kota Cimahi,” tandas Dia.

Asep juga menjelaskan alasan dari survei bahwa pengangguran di Kota Cimahi sangat tinggi, dikarenakan ada beberapa hal seperti masalah terjadinya Covid-19.

“Covid-19 dari tahun 2019-2020 ini perusahaan-perusahaan industri banyak yang gulung tikar, sehingga banyak pegawai nya yang dirumahkan atau di PHK,” katanya.

Setelah mulai bangkit, berangsur-angsur kata Asep tentunya perusahaan secara otomatis tidak langsung bangkit secara normal.

“Karena ini perlu juga secara perlahan-lahan para pengusaha untuk menaikan usahanya,” papar Asep.

Ditambahkan Asep, perusahaan juga keterkaitan dengan terjadinya perang antara Rusia dan Ukraina, dan Palestina dan Israel.

“Hal ini sangat berpengaruh besar, sebab bahan baku yang dijual kesana menjadi tersendat, dan menurun,” ungkap Asep.

Ditambah lagi kata Asep dengan adanya pasar bebas, produk yang ilegal, seperti pakaian jadi yang menjatuhkan harganya Rp 100 ribu bisa tiga potong.

“Mungkin bisa lebih murah karena di kaitkan dengan pasar bebas, artinya bebas untuk berjualan,” tandas Asep.

Begitupula menurut Asep, saat ini dijaman digitalisasi jualan secara online juga membuat persaingan yang cukup tidak sehat dengan perusahaan-perusahaan besar.

“Penjualan secara online tersebut akan berdampak terhadap perusahaan-perusahaan industri di Kota Cimahi,”

Namun Asep pun untuk antisipasi masalah tersebut, pihaknya mengadakan dengan berbagai kegiatan pelatihan kompetensi.

“Dari mulai jobfsinya juga, kita laksanakan tahun ini dengan target 934 orang, Alhamdulillah kita kekejar sampai dengan target kemarin itu 315 orang bisa ditempatkan,” ujar Asep.

Di samping itu Asep juga mengembangkan aplikasi Sidakeptri atau Sistem Aplikasi Ketenagakerjaan yang mobile.

“Itu sudah ada di Play Store dapat di download oleh masyarakat, sebab apabila ada perusahaan penyedia kerja yang mempunyai lowongan kerja bisa ditampilkan dalam aplikasi Sidakeptri tersebut,”

Tidak itu saja, Disnaker juga melaksanakan pelatihan berbasis perluasan kesempatan kerja realisasi ada 25 orang.

“Termasuk pembinaan terhadap LPK-LPK yang ada dikota Cimahi, BKK,yang bursa kerja di sekolah-sekolah di SMK-SMK sebanyak 24 orang itupun juga terus didorong,” paparnya.

Harapan Asep kedepannya masalah pencari kerja di Kota Cimahi dapat lebih menurun lagi secara signifikan.

“Saya optimis di tahun 2024 PTP kita akan mundur bisa dua digit dua angka kebelakang dan kamipun juga terus berkoordinasi dengan BPS,” pungkasnya (Bagdja)