Cerita Kemarin

Diki Afandi

Cerita Kemarin

Berjalan sunyi teringat kami

Kemarin saat kita membeli baso ikan

Bicara hati bicara angan

Terasa henti tanpa kau masa depan.

Berwindu-windu kutinggu

Semalam angin merestu

Teringat kau bersandar di bahuku

Cerita pahitnya bernafas

Bersama hati yang penuh kepalsuan.

Kuingat batinmu tersiksa

Jahatnya Adam yang kau punya

Bermodal hati tanpa logika

Bertahan di atas kebodohan.

Bahuku basah dengan air matamu

Kuceritakan lelucun bodoh

Kau tertawa karena garingnya

Kaku terucap, angin tahu kita di sini.

Kumohon jangan kau lihat mataku

Matamu terlalu indah

Hatimu terlalu baik

Belum pantas aku disisimu

Angin tahu kita di sini. (27/10/2023)

Diki Afandi; editor dan penyair, tinggal di Bandung

Berita Terkait