Mengenal Lebih Luas Jenis dan Penyebab Albino

2. OCA2 (Albinisme gen P)

Albino jenis ini disebabkan akibat defek genetik pada protein P yang membantu enzim tirosinase berfungsi. Akibatnya jumlah produksi pigmen melaninnya berada dalam jumlah minimal sehingga memiliki warna rambut pirang terang hingga coklat.

3. OCA3

Jenis albino ini merupakan hasil dari cacat genetic TYRP1, protein yang berhubungan dengan tirosinase. Penderita OCA3 memiliki kulit cokelat kemerahan, rambut kemerahan, dan mata cokelat.

4. OCA4

Kondisi ini adalah hasil dari cacat genetik protein SLC45A2 yang membantu enzim tirosinase berfungsi. Akibatnya, produksi melaninnya amat minim dan berdampak pada tubuh.

5. OCA5-7

Jenis albinisme ini baru diketahui pada periode 2012 sampai 2013. Hal ini disebabkan mutasi pada tiga gen penyebab tambahan. Jenisnya masih amat jarang ditemukan.

Faktor Risiko Penderita Albino

Seseorang memiliki risiko menderita albinisme apabila lahir dari orang tua yang memiliki riwayat gangguan genetik serupa. Pasalnya, ini adalah kelainan bawaan yang sudah ada sejak lahir. Berbagai jenis albinisme berasal dari cacat pada berbagai enzim dan protein dalam DNA Anda. Untuk memastikannya, butuh tes genetik lebih lanjut khususnya ketika bayi baru saja dilahirkan.

Biasanya ini dilakukan dengan membandingkan kulit dan rambut anggota keluarga. Selain itu, dokter mata akan menjalankan tes bernama electroretinography untuk memeriksa masalah penglihatan yang terkait dengan albinisme. Gejalanya termasuk ketiadaan warna pada rambut, kulit dan mata, atau adanya bercak kulit yang tidak memiliki warna.

Perawatan Wajib untuk Penderita Albino

Penderita albino harus terbiasa hidup dengan kelainan yang dideritanya. Salah satu penyesuaian yang perlu dilakukan misalnya dengan perawatan kulit ekstra agar tidak memicu penyakit lainnya seperti kanker kulit.

Caranya dengan wajib mengenakan tabir surya untuk melindungi kulitnya dari sinar matahari. Kulit dengan pigmen rendah lebih rentan terkena melanoma. Selain itu, diperlukan pula pemeriksaan kulit tahunan untuk deteksi dini penyakit mematikan ini sejak awal. (RA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Jabar Lainnya