Kejadian Bencana di Kabupaten Tasikmalaya Selama Satu Tahun Didominasi Tanah Longsor

DEPOSTJABAR. COM (TASIKMALAYA).- Dampak bencana alam akibat cuaca ekstrem di Kabupaten Tasikmalaya selama satu tahun berdasarkan informasi terbaru hingga bulan Desember ada kenaikan yang diakibatkan dari hidrometeorologi mencapai 20 persen dibandingkan tahun lalu.

Berdasarkan data ada sebanyak 306  kejadian khusus mengenai kebencanaan yang didominasi oleh tanah longsor sebanyak 179 titik, cuaca ekstrem sebanyak 59 kali, pergerakan tanah 22 kali, banjir 14 kali, gempa bumi sebanyak 24 kali hanya efek dari gempa di wilayah Priangan seperti Kabupaten Pangandaran dan Garut.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin kepada Depostjabar.com, Senin Sore (9/12/2024).

Menurut Nuraedidin, bencana tersebut telah mengalami kerugian mencapai Rp 3,2 Miliar.

Di samping itu, kata Nuraedidin, damkar juga masuk di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan mencatat kurang lebih bencana kebakaran yang telah tertangani dengan cepat sebanyak 140 musibah kebakaran.

“Terdiri dari kebakaran 49 kali, Operasi Tangkap Tawon(OTT) 75 kali, penyelamatan hewan 10 kali dan penyelamatan manusia sebanyak 5 kali dan lainnya 1 kali dengan kerugian kurang lebih Rp 3,2 miliar,” ungkap Nuraedidin.

Nuraedidin menambahkan, ada beberapa tindak lanjut sesuai instruksi dari Pimpinan yani Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto, kita sudah melakukan rehab rekontruksi bagi bencana dengan skalanya cukup tinggi yang menganggu sektor kehidupan dan penghidupan masyarakat sehingga bupati menggelontorkan anggaran melalui BTT dari pemda kurang lebih Rp 17,5 miliar.

Disamping itu, ada beberapa hal yang kami lakukan dan kami juga senantiasa melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat kabupaten Tasikmalaya melalui Camat, Kades, sekolah, ponpes, karang taruna sehingga dibentuk dengan beberapa kesiapsiagaan yang diberi nama Desa siaga bencana, kampung siaga bencana, sekolah siaga bencana, pondok pesantren siaga bencana.

“Bahkan selama satu tahun telah terlaksananya kegiatan simulasi sampai 4 kali pelaksanaan dengan penyampaian surat edaran dari bupati Tasikmalaya mengenai memasuki musim kemarau, pertama kita harus waspada akannya kekeringan, kedua megatrust dan surat keputusan mengenao siaga tentang hidrometrologi yang terjadi akhir-akhir ini, ” ujarnya.

Pihaknya menghimbau kepada masyarakat melalui edukasi, informasi secara langsung kepada masyarakat atau surat edarannya yang telah kita sampaikan agar tetap waspada karena di bulan Desember ini masih terjadi cuaca ekstrem, ” tandasnya. (M.Kris)