Ratusan Warga Ciamis Rela Antre untuk Dapatkan Beras Murah

DEPOSTJABAR.COM, (CIAMIS).- Ratusan masyarakat mendatangi Operasi Pasar Murah (OPM) yang digelar di halaman Kantor Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Senin (13/02/2023). Operasi Pasar Murah ini hasil kerjasama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ciamis, Bank Indonesia (BI) dan Bulog.

Salah satu komoditas yang diminati masyarakat saat Operasi Pasar Murah ini adalah beras. Komoditas beras yang disediakan Bulog Cabang Ciamis dijual seharga Rp 9.400 per kilogram atau Rp 47 ribu per karung dengan isi lima kilogram dan setiap orang hanya dapat membeli dua karung beras.

Pantauan DEPOSTJABAR.COM dilokasi masyarakat yang membeli beras harus rela mengantre terlebih dahulu, karena pihak panitia telah menyediakan sebuah kupon pembelian beras dan kegiatan tersebut berlangsung di halaman kantor Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, Aswin Kosotali mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Pemda Ciamis, Bulog dan Bank Indonesia dalam wadah Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk memastikan harga-harga komoditas pangan yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat.

Menurut dia, kegiatan operasi pasar ini juga merupakan bagian dari program Stabilitasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dilaksanakan di seluruh daerah dan sepanjang tahun 2023.

Bahkan, perkembangan harga pangan strategis di wilayah Priangan Timur saat ini, berdasarkan data dari BPS periode Januari tahun 2023, Inflasi di Priangan Timur yang diwakili oleh Kota Tasikmalaya sebagai kota yang disurvei oleh BPS secara bulanan mengalami kenaikan sebesar 0,41% (mtm).

Kenaikan ini kata dia, searah dengan kenaikan tingkat inflasi nasional dan Provinsi Jawa Barat pada periode tersebut, yang masing-masing mengalami kenaikan sebesar 0,34% (mtm) dan 0,47% (mtm). Sekalipun kenaikan tersebut cenderung melandai dibandingkan pada bulan Desember 2022.

Namun, tingkat inflasi secara tahunan di Priangan Timur masih di atas rentang target 3±1%, yakni sebesar 6,61% (yoy). Kenaikan tersebut disinyalir merupakan dampak dari keterbatasan pasokan akibat curah hujan yang tinggi pada periode tanam di sepanjang penghujung akhir tahun 2022 dan diperkirakan akan berlangsung hingga Maret 2023.

“Salah satu di antara komoditas hasil pertanian yang terdampak adalah beras. Tentunya, hal ini perlu menjadi perhatian mengingat beras merupakan salah satu bahan pangan utama yang memiliki andil besar dalam keranjang komoditas inflasi di daerah,” katanya.

Oleh karena itu, perlu dilakukan berbagai langkah strategis untuk dapat menjamin ketersediaan pasokan beras dan komoditas strategis lainnya agar risiko kenaikan harga di daerah Priangan Timur dapat dikendalikan.

Bank Indonesia mengapresiasi inisiatif Pemerintah Kabupaten Ciamis dalam melakukan berbagai upaya strategis untuk menjamin ketersediaan pasokan beras di masyarakat.

Hal ini tentunya memberikan kontribusi yang positif dalam menekan kenaikan harga yang tidak wajar di masyarakat Kabupaten Ciamis.

“Operasi Pasar Beras Murah di Kabupaten Ciamis juga seyogyanya menjadi sinyal yang baik bagi masyarakat bahwa pemerintah hadir dan turun langsung untuk memastikan ketersediaan pasokan bahan pangan dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat Kabupaten Ciamis dengan harga yang terjangkau,” ucapnya.

Dan kedepannya, Bank Indonesia bersama dengan seluruh pemerintah daerah dan stakeholders terkait akan terus mencermati perkembangan inflasi di Wilayah Priangan Timur dengan seksama dan melaksanakan berbagai langkah strategis yang telah disusun melalui TPID guna menjaga inflasi berada di tingkat yang rendah dan stabil dalam rentang target 3±1%.

“Untuk itu, kami menghimbau masyarakat Ciamis dan masyarakat kabupaten/kota lain di Priangan Timur untuk tetap berbelanja bahan pangan dengan jumlah yang cukup sesuai kebutuhan tanpa harus cemas akan ketersediaan pasokan di pasar,” pungkasnya. (M. Kris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *