Konsumsi Kopi di Indonesia Masih Rendah, Ini yang Dilakukan Pemkot Cimahi

DEPOSTJABAR.COM (CIMAHI).- Pemerintah Kota Cimahi melalui Dinas Perdagangan Koperasi dan Perindustrian (Disdagkoperin) Kota Cimahi, menggelar Festival Kopi Kota Cimahi, di halaman apel Perintahan Kota Cimahi Kamis (25/1/2024).

Hal ini dikarenakan masih rendahnya tingkat konsumsi kopi di Indonesia, maka dari itu Pemerintah Daerah Kota Cimahi untuk mengenalkan ragam kopi Nusantara.

Seperti yang diungkapkan oleh Penjabat (PJ) Walikota Cimahi Dicky Saromi saat membuka Festival Kopi Kota Cimahi. “Kopi merupakan komoditas terpenting ketiga di perkebunan setelah kelapa sawit dan karet alam. Kopi juga menyumbang persentase terhadap PDB perkebunan sebesar 16,15%,” ungkap Dicky.

Karena industri kopi memiliki peran yang sangat besar dalam penyerapan tenaga kerja di Indonesia, yaitu memberdayakan 1,86 juta kepala keluarga petani dan 50 ribu tenaga kerja umum.

Begitupula, menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, dalam 10 tahun terakhir (2012-2022), industri kopi Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan yaitu sebesar 250%.

Saat ini, Indonesia merupakan produsen kopi terbesar ke-4 di dunia setelah Brazil, Vietnam, dan Kolombia. Luas lahan kopi Indonesia mencapai 1,25 juta ha dengan total produksi hingga 761 ribu ton per tahun.

Dengan produksi kopi dalam negeri yang sangat besar tersebut, menjadikan kopi sebagai salah satu komoditas yang penting untuk dikembangkan.

“Produksi kopi yang besar, berarti disitu ada potensi untuk meningkatkan konsumsi kopi,” ucap Dicky.

Menurutnya, Indonesia sebagai negara penghasil kopi terbesar ke-4 di dunia memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan industri kopi, terlebih dengan mulai meningkatnya kebiasaan “Ngopi” di masyarakat Indonesia mulai dari kawula muda hingga dewasa.

Ia pun menuturkan perlunya inovasi dalam mengembangkan industri kopi. “Saat ini kopi telah menjadi industri, tidak sekedar komoditi perkebunan, dimana gaya hidup, teknologi, sosial media, proses manufaktur, dan pariwisata telah berkembang di dalamnya,” terangnya.

Berbagai Pihak

Begitupula menurut Sekretaris Daerah Kota Cimahi Dikdik S. Nugrahawan laporannya mengatakan. Festival Kopi Kota Cimahi yang terlaksana dengan dukungan berbagai stakeholder Kota Cimahi mulai dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, Komite Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian (PGPKT) Kota Cimahi, Bank BJB Cabang Cimahi, hingga Komunitas pecinta kopi, serta perusahaan, industri dan IKM Kota Cimahi ini menjadi wadah apresiasi, promosi, dan sekaligus suatu langkah untuk mengembangkan Industri kopi di wilayah Kota Cimahi, Bandung Raya, dan Jawa Barat.

“Festival Kopi ini juga menjadi bentuk upaya dalam mensukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI), serta Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) di Tingkat Kota Cimahi  dan juga program Bela Beli Produk Lokal Kota Cimahi,” ungkapnya.

Ia pun berharap dengan terselenggaranya Festival Kopi pada akhirnya dapat dapat memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Kota Cimahi, terutama di bidang industri Culinary.

Rangkaian kegiatan Festival Kopi Kota Cimahi tahun 2024 dilaksanakan selama 2 (dua) hari, yaitu pada hari Kamis s.d. Jum’at, tanggal 25 s.d. 26 Januari 2024. Festival Kopi Kota Cimahi ini disinergikan dengan beberapa aktivitas seperti gelar produk kopi, lomba/kompetisi kopi, Coffee Talkshow tentang sejarah dan edukasi kopi oleh Ir. Edy Panggabean (Ketua Masyarakat Kopi Indonesia), demo masak kudapan berbahan dasar tepung mocaf oleh Chef Kim dari Indonesian Chef Association (ICA), Talkshow/Sharing Community dengan tema “Hobi dan Kopi”, gelar produk industri dan IKM, hingga layanan kesehatan dari Dinas Kesehatan Kota Cimahi yang meliputi sosialisasi dan layanan bersih-bersih telinga dari Komite Daerah Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian (PGPKT) Kota Cimahi dan rumah Sakit Dustira, tes kesehatan penyakit tidak menular, screening TBC hingga tes HIV. (Bagdja)