Kandaskan Pasangan Korea, Apri/Fadia Maju ke Babak Final Kejuaraan Dunia BWF 2023

DEPOSTJABAR.COM (BANDUNG).-  Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti kalahkan utusan Korea, Kim So-yeong/Kong Hee-yong di babak semifinal Kejuaraan Dunia BWF 2023 yang berlangsung di Royal Arena, Kopenhagen, Denmark, Sabtu 26 Agustus 2023.

Apri/Fadia menang  dua gim langsung, dengan skor 21-9 dan 22-20, dan layak melaju ke final Kejuaraan Dunia BWF 2023.

Dengan kemenangan itu, Apri/Fadia menjadi ganda putri Indonesia ketiga yang mencicipi final Kejuaraan Dunia BWF 2023.

Jalannya Pertandingan

Apri/Fadia tampil dengan kekuatan, dan kepercayaan diri yang penuh. Senyuman Apriyani tak pernah luput dan selalu diperlihatkan sejak awal gim pertama.

Berkat kepercayaan diri dan solidnya permainan Apri/Fadia, berbuah manis lantaran berhasil unggul 4-0 di awal laga.

Sayang dominasi tersebut sempat terputus dan membuat Kim/Kong mencoba untuk menipiskan gap skor dengan Apri/Fadia.

Kendati begitu, keunggulan masih didapat oleh Apri/Fadia di interval gim pertama dengan skor 11-5.

Setelah itu Apri/Fadia memberondong empat poin berunun dan membuat gap skor dengan wakil Korea kian jauh.

Skor 15-6 dibukukan oleh Apri/Fadia dan membuat kans untuk menangi gim pertama kian terbuka.

Sayang momentum Apri/Fadia sempat terputus dan Kim/Kong berhasil mencuri dua poin beruntun atas Apri/Fadia.

Namun tak lama Apri/Fadia kembali ke jalur kemenangan dan berhasil terus memimpin laga dengan skor jauh 19-8.

Tak menyia-nyiakan kesempatan, Apri/Fadia menutup gim pertama dengan kemenangan manis 21-9.

Lanjut ke gim kedua, dominasi Apriyani/Fadia masih terus berlanjut dan berhasil unggul.

Meski sempat terkejar beberapa poin di awal, Apriyani/Fadia dengan cepat berhasil mengatasinya dan unggul 9-4.

Sempat terjadi kejar-kejaran, namun Apri/Fadia berhasil unggul dengan skor 11-7 atas Kim/Kong.

Kesalahan sendiri dari Apri/Fadia dan lucky ball dari Korea berhasil menambah koleksi poin dan masih berupaya untuk menipiskan gap skor.

Selepas jeda interval, skor dari kedua kubu menjadi 13-10. Sempat terjadi kejar-kejaran, skor Apri/Fadia dan Kim/Kong menjadi 16-16.

Setelah itu relli-relli panjang kerap terjadi antara kedua pasangan di penghujung gim kedua. Duel sengit kedua kubu berlanjur hingga 20-20 dan menimbulkan deuce.

Sempat sengit, akhirnya Apri/Fadia menutup gim kedua dengan kemenangasn 22-20.

Ganda Putri Indonesia Ketiga

Sejauh ini baru tiga pasangan ganda putri Tanah Air yang mampu melesat ke final. Tetapi belum satupun yang menjadi juara.

Pasangan pertama adalah Ferawati Fadjrin/Imelda Wiguno. Momen itu terjadi di Final Kejuaraan Dunia 1980.

Pada edisi kedua kompetisi, yang saat itu berlangsung di Jakarta, Indonesia. Ferawati/Imelda, berhasil melangkah ke laga puncak setelah menaklukkan Karen Bridge/Barbara Sutton (Inggris).

Sayangnya, pada final, Ferawati/Imelda harus puas dengan medali perak setelah takluk dari wakil Inggris lainnya, Nora Perry/Jane Webster. Kalah dua gim langsung, 3-15, 12-15.

Selanjutnya, 15 tahun kemudian muncullah Finarsih/Lili Tampi. Pasangan ini, berhasil menyamai senior mereka dengan melaju ke final Kejuaraan Dunia 1995 yang saat itu diadakan di Laussane, Swiss.

Akan tetapi, masa itu masih belum jadi rezeki bagi ganda putri Indonesia. Pada babak final, Finarsih/Lili harus kalah dramatis dari wakil Korea Selatan, Gil Young-ah/Jang Hye-ock dalam pertarungan rubber game.

Mereka kalah setelah sempat memenangi gim pertama, 15-3, 11-15, 10-15.

Saat itu, Gil/Jang memang menjadi momok menakutkan, sebab perjalanannya menuju final berjalan heroik, mengandaskan wakil andalan China, Ge Fei/Gu Jun di perempat final.

Kini, 28 tahun berselang, tibalah masa Apri/Fadia. Kebangkitan mereka setelah dalam beberapa turnamen BWF World Tour kurang bagus, bisa jadi akan mencetuskan titik balik manis di ajang Kejuaraan Dunia 2023 kali ini.

Pada final Minggu 27 Agustus 2023. Apri/Fadia akan diuji dengan lawan lebih berat. Mereka sudah ditunggu sang juara bertahan sekaligus pasangan nomor satu dunia, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.

Jika melihat catatan di atas kertas, rekor head-to-head tidak terlalu enak bagi Apri/Fadia.

Sebab mereka tertinggal 1-4, di mana satu-satunya kemenangan atas Chen/Jia sudah terjadi pada tahun lalu di perempat final Malaysia Open 2022.

Menghadapi wakil China di ajang Kejuaraan Dunia jelas bukan hal mudah. Dinasti ganda putri China memiliki riwayat sangat manis. Mereka mendominasi perolehan gelar di sektor ini selama 54 tahun kompetisi ini bergulir.

Dari 27 kali penyelenggaraan Kejuaraan Dunia, ganda putri Negeri Tirai Bambu telah mengoleksi 22 medali emas.

Tiga peraih emas terakhir mereka pun pelakunya adalah Chen/Jia, yang pernah menjadi juara dunia pada edisi 2017, 2021 dan 2022. (Aris)