DEPOSTJABAR.COM (BANDUNG).- Bisa menyingkirkan Spanyol lewat drama adu penalti, Maroko melaju ke perempat final Piala Dunia 2022. Kiper Yassine Bounou pun jadi pahlawan karena bisa tepis 3 tembakan tiga algojo La Furia Rajo.
Laga 16 besar Piala Dunia 2022 antara Maroko kontra Spanyol ini terjadi di Education City Stadium, di Ar Rayyan, Qatar, Selasa 6 Desember 2022, pukul 22.00 WIB.
Singa Atlas ini untuk pertama kalinya bisa melaju ke perempat final Piala Dunia 2022, usai mengalahkan Spanyol dengan skor 3-0 melalui drama adu penalti.
Langkah ini terjadi karena di waktu normal (2 kali 45 menit) kedua kesebelasan hanya bisa mengakhiri laga dengan skor 0-0.
Begitupun saat tambahan waktu 2 kali 15 menit digulirkan. Skor masih tetap 0-0. Tak pelak, adu penalti jadi pilihan.
Apesnya, tembakan skuad Spanyol nggak ada yang berbuah gol, semua tendangannya bisa dipatahkan oleh Kiper Meksino Yassine Bounou.
Tak pelak, Yassine Bounou jadi pahlawan lalu diangkat dan ditimang-timang seluruh skuad. Hal yang sama juga dilakukan skuad kepada Pelatih Walid Regragui.
Diperempat final nanti, Maroko akan bertemu pemenang dari laga Portugal kontra Swiss, Rabu 7 Desember pukul 02.00 WIB.
Sejak menit pertama, kedua tim tampil dengan penuh ambisi dan saling menyerang. Pemain Maroko dan Spanyol kerap melakukan pergerakan cepat untuk masuk ke daerah berbahaya lawannya, dengan satu tujuan dapat peluang menciptakan gol.
Sayangnya, kedua tim belum berhasil mengoptimalkan terobosan-terobosannya itu menjadi peluang yang bisa berbuah gol. Spanyol yang diunggulkan pada laga ini, terus berupaya menekan Maroko dengan melakukan berbagai variasi serangan, yang dilakukannya di semua lini, namun tetap saja tim asuhan Luis Enrique itu belum juga berhasil menyetak gol.
Skuad Singa Atlas, julukan Timnas Maroko, juga beberapa kali mendapatkan peluang, namun selalu bisa digagalkan oleh pemain belakang Spanyol.
Karena serangan kedua tim masih mengalami kebuntuan, pertandingan babak pertama pun berakhir imbang 0-0.
Di babak kedua, kedua tim kembali lakukan permainan cepat dan saling menekan. Meski tidak diunggulkan, sepertinya Maroko tidak mau membuat Spanyol mudah menyetak gol dan memenangi pertandingan.
Hal itu diketahui dari solid dan disiplinnya pertahanan Maroko yang dipimpin oleh Romain Saiss, sehingga Spanyol belum berhasil menyetak gol hingga menit ke-60.
Hingga menit ke-88, Spanyol berhasil menyiptakan lima peluang cetak gol, sedang Maroko dapat empat peluang.
Namun lagi-lagi belum ada gol yang tercipta akibat kokohnya pertahanan masing-masing lini belakang dan beberapa kesalahan yang dilakukan, seperti yang dilakukan Maroko.
Pada lima menit tambahan waktu, pemain Maroko dan Spanyol masih belum mampu memecah kebuntuan dan babak kedua berakhir dengan skor imbang 0-0.
Pada ekstra time pertama (15 menit), Spanyol dan Maroko masih belum mampu mengubah keadaan, padahal mereka telah bersusah payah melakukan serangan.
Sayangnya, ada saja hambatan yang dialami, mulai dari terjebak off side, salah umpan, hingga hebatnya sang kiper yang mampu menepis atau menggagalkan serangan, baik dari Spanyol maupun Maroko.
Walhasil ekstra time pertama berakhir 0-0 dan dilanjutkan dengan ekstra time kedua.
Di ekstra time kedua masih belum berubah, kedua tim masih terus mengalami kebuntuan, meski beberapa kali melakukan serangan.
Kondisi fisik yang terkuras membuat penyelesaian akhir selalu gagal dan ekstra time kedua berakhir dengan skor 0-0.
Untuk menentukan tim yang menang dilakukan adu penalti dan Maroko yang jadi pemenangnya dengan skor 3-0.
Adu Penalti
Maroko: Abdelhamid Sabiri (gol); Hakim Ziyech (gol); Badr Benoun (gagal); Achraf Hakimi (gol)
Spanyol: Pablo Sarabia (gagal); Carlos Soler (gagal); Sergio Busquets (gagal) . (Aris)