Ngeri! Ternyata Ini Alasan Goa Belanda Lebih Seram dari Goa Jepang

DEPOSTJABAR.COM – Wisata alam Bandung, seram! Ternyata ini alasan kenapa Goa Belanda lebih ngeri dari Goa Jepang.

Bandung dengan segala pesona alamnya menyajikan banyak hal indah untuk dijelajah, salah satunya wisata alam Bandung, Goa Belanda dan Jepang. Goa Belanda dan Goa Jepang ini terdapat di kawasan Wisata Dago, Kota Bandung. Dari pusat Kota Bandung, kamu perlu menempuh jarak cukup jauh.

Pada area masuk, kamu akan disambut penjaga karcis sekaligus menyimpan kendaraan kamu disana.

Tiket masuk di sana Rp10.000 belum termasuk jasa parkir, tour guide, dan senter ketika kamu mau masuk ke gua.

Selain Goa Belanda dan Goa Jepang, terdapat objek wisata lain seperti Museum Juanda hingga Tebing Keraton.

Baik Goa Belanda maupun Goa Jepang tentunya berbeda, baik dari desain, penggunaan hingga usia. Somantri (50) pemandu wisata, atau tour guide menjelaskan terkait kedua goa ini.

Dia mengatakan bahwa Goa Belanda lebih tua juga lebih gede. Selain itu, dia menjelaskan fungsi dari kedua Goa tersebut.

“Kalau Goa Jepang dulu itu untuk menyimpan perbekalan, amunisi dan peralatan,” kata Somantri kepada DepostJabar.com beberapa waktu lalu.

Somantri menjelaskan pada masa Jepang, Goa Belanda yang dulunya sebagai camp pertahanan sedikit fungsinya ditambahkan, yaitu menjadi camp tawanan.

“Kenapa agak ngeri yah, karena zaman perang tau sendiri tahanan diperlakukan seperti apa,” katanya.

Selain jadi camp tahanan para pejuang, Goa Belanda juga berfungsi sebagai benteng pertahanan Jepang kala itu. Dia juga mengatakan tak sedikit pengunjung yang merasakan kengerian ketika berada di Goa Belanda.

Sebelum memasuki kedua Goa ini, disarankan bagi siapa saja untuk berdoa terlebih dahulu.

Seperti diketahui, Goa Jepang ini didirikan oleh militer Jepang tahun 1942 untuk dijadikan barak militer dan perlindungan. Goa Jepang memiliki empat pintu masuk dan dua lubang penjagaan. Terdapat 18 bunker yang masih dalam keadaan sama seperti aslinya.

Bunker – bunker ini pun memiliki fungsi yang berbeda – beda, misalnya sebagai tempat pengintaian, tempat penembakan, ruang pertemuan, gudang dan dapur. Bunker – bunker ini dibangun dengan jarak berdekatan, sekitar 30 meter.

Konon, untuk membangun Goa Jepang ini, militer Jepang memanfaatkan masyarakat Indonesia secara paksa atau kita kenal dengan Romusa.

Sementara Goa Belanda ini letaknya sekitar 500 meter dari pintu masuk utama Tahura Djuanda. Goa yang menjadi salah satu peninggalan kolonial Belanda ini bukan termasuk gua alam, karena ini dibuat manusia.