BPBD Cimahi Sosialisasikan Penerapan Sekolah/Madrasah Aman Bencana

DEPOSTJABAR.COM (CIMAHI).- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi, Fitriandy Kurniawan menjelaskan, pihaknya telah melaksanakan   Sosialisasikan Penerapan Sekolah/Madrasah Aman Bencana dengan Penerapan S/MAB adalah untuk meningkatkan kesiapsiagaan warga sekolah dalam menghadapi bencana alam,

“Dengan penerapan S/SMAB, akan aman bencana adalah untuk membangun budaya siaga, budaya aman dan budaya pengurangan risiko bencana di sekolah agar mampu melindungi warga sekolah dan lingkungan di sekitarnya dari bahaya bencana, ” ucap Fitriandy Kurniawan yang akrab dipanggil  Andi,  Selasa (14/11/2023).

Baik Pemerintah Pusat dan Daerah, berkewajiban untuk menyediakan  yang aman bagi siswa-siswi dan warga sekolah lainnya.

“Sekolah aman adalah komunitas pembelajar yang berkomitmen akan budaya aman dan sehat, sadar akan risiko, memiliki rencana yang matang dan mapan sebelum, saat, dan sesudah bencana, dan selalu siap untuk merespons pada saat darurat bencana,” katanya.

Asisten I Yanuar Tahufi (ketiga dari kiri) foto bersama peserta Sosialisasi Penerapan Sekolah/Madrasah aman bencana. (Foto:Ist)

Begitu pula yang disampaikan  Asisten I bagian Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Yanuar Taufik.  Dia menuturkan, selain untuk peningkatan kesadaran dan kesiapsiagaan warga sekolah terkait kebencanaan, keamanan sekolah pun harus diperhatikan.

Yanuar meminta kepada pihak sekolah untuk memastikan keamanan sekolah satuan pendidikan dengan melakukan koordinasi pada instansi terkait untuk tetap memastikan keamanan dari aspek lokasi, struktur bangunan, desain, penataan kelas dan dukungan sarana dan prasarana untuk mendukung Sekolah Aman Bencana.

Yanuar berharap melalui penerapan Sekolah/Madrasah Aman Bencana dapat menerapkan standar sarana dan prasarana serta budaya yang mampu melindungi warga sekolah dan lingkungan di sekitarnya dari bahaya bencana.

“Semoga dengan adanya kegiatan ini, pemahaman terkait penerapan Sekolah Aman Bencana dapat ditingkatkan dan diimplementasikan sebagai upaya mitigasi kejadian bencana,” harap Yanuar.

Hadir sebanyak 100 orang peserta yang terdiri atas perwakilan Siswa dan Guru SMPN 8 dan SMPN 11 Kota Cimahi, Komite Sekolah, Unsur Kelurahan Leuwigajah dan Cipageran, Unsur Puskesmas Leuwigajah dan Cipageran, Unsur FPRB Kelurahan Leuwigajah dan Cipageran, Relawan Bencana Leuwigajah dan Cipageran dan Ketua RW 09 Kelurahan Leuwigajah serta Ketua RW 12 Kelurahan Cipageran.

Acara sosialisasi tersebut diselenggarakan selama tiga hari mulai tanggal 14 November 2023 hingga tanggal 16 November 2023 di SMP Negeri 8 dan SMP Negeri 11 Kota Cimahi.

“Sekolah aman adalah komunitas pembelajar yang berkomitmen akan budaya aman dan sehat, sadar akan risiko, memiliki rencana yang matang dan mapan sebelum, saat, dan sesudah bencana, dan selalu siap untuk merespons pada saat darurat bencana,” terang Yanuar.

Selain untuk peningkatan kesadaran dan kesiapsiagaan warga sekolah terkait kebencanaan, keamanan sekolah pun harus diperhatikan.

Dia meminta pihak sekolah untuk memastikan keamanan sekolah satuan pendidikan dengan melakukan koordinasi pada instansi terkait untuk tetap memastikan keamanan dari aspek lokasi, struktur bangunan, desain, penataan kelas dan dukungan sarana dan prasarana untuk mendukung Sekolah Aman Bencana.

Hadir sebagai narasumber kegiatan ini Budi Budiman Wahyu ST., M.T Penata Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, Andri Kurniawan Seknas SPAB (Satuan Pendidikan Aman Bencana), Anshari Hanief Mizan Alamiri dari komunitas Retak, dan Panji Lawanu dari FPRB Kota Cimahi. (Bagdja)