DPKP Cimahi akan Bangun Septictank Komunal di Lima Kelurahan, Ini Penjelasannya

DEPOSTJABAR.COM (CIMAHI).- Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Cimahi, menggelar sosialisasi Sanitasi Tingkat Kelurahan yang berbasis masyarakat dengan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2023, di Kelurahan Baros Kecamatan Cimahi Tengah, Kamis (16/2/2023).

Menurut Penjabat Walikota Cimahi, Dikdik Suratno Nugrahawan, ini merupakan program lanjutan dari apa yang sudah kita mulai sejak lama. Bahkan program sanitasi ini sudah dimulai sejak tahun 2010.

“Sejak jaman Pak Itoc sudah mulai dilakukan, dan ini adalah sesuatu yang kami lakukan secara berkesinambungan,” jelas Dikdik.

Diakui Dikdik, pihaknya juga merasakan yang berkaitan dengan kualitas sanitasi Kota Cimahi, harus terus bisa diupayakan, sehingga menjadi sebuah lingkungan yang lebih baik dan lebih sehat.

“Ini kan merupakan intervensi kegiatan yang sifatnya berupa fisik, tentu harus diimbangi dengan sosialisasi yang bersifat edukasi,” jelasnya.

Dengan adanya sosialisasi Sanitasi tersebut, harapan Dikdik dapat mengubah paradigma masyarakat.

“Bisa mengubah perilaku sehingga bisa lebih mendapati Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dan ini tugas kita bersama, bukan aktifitas yang dilakukan pemerintah Kota, apalagi ini jadi tanggung jawab DPKP, tidak!?,” tandas Dikdik.

Ini semua tanggung jawab bersama dan melibatkan Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, ataupun perangkat-perangkat lain yang memiliki kewenangan untuk mendukung terciptanya sanitasi lingkungan yang lebih baik lagi.

Bahkan terkait Septictank yang ada di Kota Cimahi sudah ada 480 unit yang akan disambungkan. Dari 480 Septictank belum termasuk pemasangan 252 unit Septictank individu, jadi kalau dihitung seluruhnya sekitar 730 unit, merupakan jumlah yang cukup besar.

Ditambahkan Dikdik bahwa kegiatan sosialisasi Sanitasi tersebut bersumber dari anggaran DAK.

Kepala Dinas Perumagan dan Pemukiman (DPKP)Cimahi, Endang. (foto:Bagdja)

Septictank Komunal

Sementara itu  Kepala DPKP Kota Cimahi,  Endang kepada wartawan menjelaskan, rencananya akan ada lima kelurahan yang akan dibangun septictank komunal, hari ini di Kelurahan Baros ada dua lokasi yaitu di RW 16 dan di RW 18.

“Kita melaksanakan sosialisasi pada calon penerima manfaat, nanti akan menjadi penerima program ini,” ucap Endang.

Karena anggaran tersebut yang bersumber dari anggaran DAK pemerintah pusat, maka DPKP Kota Cimahi melakukan sosialisasi terlebih dahulu. “Kita melakukan sosialisasi terlebih dahulu, agar masyarakatpun telah mempersiapkan segala sesuatunya, karena kita akan membangun Septictanknya, kita akan membangun jaringan instalasi rumah kerumah,” ujar Endang.

Karena kata Endang kembali, pemasangan jaringan instalasi dari rumah kerumah, masyarakat juga harus sudah mempersiapkan segalanya.

“Nanti dilanjutkan sosialisasi yang berkaitan dengan pemanfaatan dan pengelolaan Septictank setelah dibangun,”jelasnya

Sasaran pemasangan Septictank oleh DPKP dilakukan kepada masyarakat yang tidak memiliki Septictank.

“Sasaran kita yaitu masyarakat atau pemukiman yang belum memiliki Septictank, yang selama ini pembuangan domestik rumah tangganya, misalkan  langsung ke sungai, atau dibuang langsung ketanah, tanpa melalui Septictank standar kesehatan,” ulasnya.

Dijelaskan Endang, DPKP dalam tahun 2023 telah membangun Septictank yaitu di Kelurahan Melong, Kelurahan Baros, Kelurahan Karang Mekar, Kelurahan Leuwigajah dan Kelurahan Cibabat.

Sedangkan estimasi Septictank tersebut dijelaskan oleh Endang daya tampungnya 50 sampai 100 rumah dari Septictank komunal tersebut.

“Tapi secara bertahap karena masyarakat juga ada yang satu, dua pada saat pembangunan, dengan berbagai alasan takut bau dan sebagainya,”

Tapi kata Endang, biasanya setelah pembangunan Septictank komunal selesai, mereka ingin dibangunkan juga, kita tinggal menambah saja sambungan baru. “Kalau daya tampungnya mencukupi, nanti akan disambungkan,” tandas Endang.

Sedangkan terkait pembangunan Septictank individu dari anggaran Corporate Social Responsibility (CSR) bank BJB, kata Endang masih tetap berlangsung.  “Kalau Septictank dari BJB ini sedikit berbeda, kalau BJB Septictank individual dan dibangun perumah,” jelasnya.   (Bagdja)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *