Inovasi Rumah Edukasi Motekar Kelurahan Cihapit Bandung Dorong Kemandirian Masyarakat

DEPOSTJABAR.COM (BANDUNG),- Lurah Kelurahan Cihapit Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung, Dra. Inda Choerul Bariah MM mengatakan, baru ada satu tempat di wilayah yang umumnya dibuat tempat usaha cafe restoran dan hotel di tengah Kota Bandung. Terdapat lahan hijau yang dimanfaatkan sebagai sarana pembelajaran bagi masyarakat umum untuk belajar upaya upaya untuk mengurangi resiko sampah, dan ketahanan pangan.

“Itulah tempat yang kami namakan Rumah Edukasi Motekar Kelurahan Cihapit Kecamatan Bandung Wetan,” tandas Inda Choerul Bariah ketika menjawab pertanyaan DEPOSJABAR.COM seputar Rumah Edukasi Motekar seusai mendampingi Camat Bandung Wetan Drs. Tarya M.AP mengikuti Acara Talkshow Radio Sonata Bandung, Rabu (02/11/2022).

Menurut Bunda panggilan akrab Inda Cherul Bariah, adanya inovasi daerah berupa Rumah Edukasi Motekar itu, mendorong  masyarakat menjadi mandiri untuk mengurangi sampah, ketahanan pangan, dan memanfaatkan yang bisa masyarakat manfaatkan di lingkungan skala rumahtangga yang menghasilkan profit dan nonprofit.

“Adanya inovasi itu, terlihat meningkatnya indeks kebahagiaan masyarakat dan ilmu baru serta dapat dimanfaatkan dan diimplemantasikan oleh individu- individu  di Kelurahan Cihapit untuk mendukung program prioritas Walikota Bandung,”jelasnya.

Salah satu sudut Rumah Edukasi Motekar Kelurahan Cihapii Kota Bandung. (foto:dok)
Inovasi Rumah Edukasi Motekar Kelurahan Cihapit Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung.(foto:ist)

Ketika ditanya mengenai manfaat bagi masyarakat luas maupun warga Kelurahan Cihapit, secara rinci dijelaskan Bunda, manfaat yang dapat dirasakan untuk kaum akademis , Rumah Edukasi dapat dijadikan inkubator untuk melakukan praktek ilmu mereka yang sudah dipelajari. “10 Universitas dan 7 Fakultas yang sudah melakukan kunjungan  pembelajaran di Rumah Edukasi,”jelasnya Bunda Inda,

Selain itu, lanjutnya, membantu masyarakat untuk mulai mau mengolah sampah organik dan an organik yang ada di lingkungan mereka. Sampah organik yang sudah terolah menjadi media magot dan pupuk cair dan kompos di Rumah Edukasi sebanyak  9.942 kg dari Pasar Cihapit dan Café Selaras. Sedangkan Sampah Anorganik yang sudah terkumpul sebanyak 7.585 Kg. Kemudian Warga yang mulai melakukan secara mandiri menanam tanaman di lahan yang tersedia di RW 03. RW 01 dan RW 05, serta Pemilahan Sampah yang sudah mulai dilakukan di RW 06. “Kami berharap adanya Inovasi Rumah Motekar ini membantu untuk mencapai Target masyarakat yang mandiri dalam mengelola sampah ,  mandiri dalam ketahanan pangan, dan peningkatan ekonomi,” pungkas Bunda Inda. (Her)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *